kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bukan corona, berikut 10 virus paling mematikan di Bumi


Selasa, 17 Maret 2020 / 16:08 WIB
Bukan corona, berikut 10 virus paling mematikan di Bumi
ILUSTRASI. Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah). Sampel virus diambil dari seorang pasien AS yang terinfeksi. Para ahli menambahkan gambar agar lebih tampak.


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

4. HIV 

Dalam dunia modern saat ini, HIV bisa jadi virus paling mematikan. Diperkirakan 32 juta orang meninggal karena HIV sejak penyakit tersebut pertama kali ditemukan pada awal 1980-an. 

“HIV adalah salah satu pembunuh paling sadis,” tutur Dr Amesh Adalja, ahli penyakit menular untuk Infectious Disease Society of America. 
Obat antiviral yang telah diciptakan memungkinkan seseorang untuk hidup bertahun-tahun meski terkena HIV. Tapi, di beberapa negara miskin, infeksi HIV masih sangat tinggi. 

WHO menyebutkan, di negara-negara miskin dan kurang berkembang, HIV menginfeksi sebanyak 95% populasi. Sebanyak satu dari 25 orang Afrika positif HIV. 

Baca Juga: Kasus paling sedikit, ini cara negara Afrika perangi virus corona

5. Cacar 

Pada 1980-an, World Health Assembly mendeklarasikan “dunia bebas dari virus cacar”. Tetapi, sebelum itu, manusia sudah memerangi virus ini selama ribuan tahun. 

Penyakit cacar membunuh satu dari tiga orang yang terinfeksi. Para pejuang cacar kerap bertahan dengan luka permanen dan kebutaan. 

Angka kematian di negara-negara luar Eropa lebih tinggi. Pada abad ke-20 saja, cacar membunuh 300 juta orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Catat, tanpa indikasi virus corona, biaya tes tidak ditanggung pemerintah

6. Hantavirus 

Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) pertama kali menjadi perhatian di Amerika Serikat pada 1993. Saat itu, seorang warga dan pasangannya yang tinggal di wilayah Four Corners meninggal dunia karena kehabisan napas. 

Beberapa bulan setelahnya, petugas medis menemukan hantavirus dari tikus yang hidup di rumah tersebut. Kini, lebih dari 600 orang di Amerika Serikat terkena HPS, dengan angka kematian sebesar 36% berdasarkan Centers of Disease Control and Prevention. 

Virus tersebut tidak menular antarmanusia, tetapi dari kotoran tikus yang terinfeksi. 



TERBARU

[X]
×