Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Lalu, peneliti lainnya yang juga ahli imunologi, Dr Christian Gaebler mengatakan ada berita positif lain dari penelitian tersebut. "Hasilnya menunjukkan, bahwa tidak sulit bagi sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi yang efektif terhadap SARS-CoV-2," ujar dia.
Mengingat, tingkat antibodi penyintas Covid-19 umumnya rendah, hadirnya kekebalan tubuh di begitu banyak penyintas yang pulih merupakan tanda positif untuk mengembangkan vaksin. "Ide kami adalah jika kami dapat menemukan antibodi penawar seperti itu, kami akan tahu bagian mana dari vaksin virus yang harus ditargetkan," ungkap Nussenzweig.
Baca juga: McDonald's akan kucurkan dana investasi untuk perbesar bisnis kopi di negara ini
Antibodi mungkin juga memberikan kerangka yang jelas dalam mengembangkan obat untuk mencegah atau mengobati Covid-19. "Studi ini memberikan wawasan penting tentang seberapa tahan lama respons kekebalan orang," kata Leo Stamatatos, ahli imunologi di Fred Hutchinson Cancer Research Center, Seattle, yang meninjau temuan tersebut.
"Pekerjaan ini menunjukkan, tubuh kita dapat mengingat SARS-CoV-2 setidaknya selama setengah tahun dan mungkin lebih lama," sebut dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diungkap, Imunitas Bertahan 6 Bulan Setelah Penyintas Covid-19 Pulih",
Penulis : Ryan Sara Pratiwi
Editor : Glori K. Wadrianto
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Katalog promo Hari Hari KJSM 19 November, banyal diskon dan gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News