kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,33   -2,69   -0.30%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Benarkah angka positif corona di Indonesia rendah karena vaksin BCG?


Sabtu, 18 April 2020 / 18:44 WIB
Benarkah angka positif corona di Indonesia rendah karena vaksin BCG?
ILUSTRASI. Ilustrasi corona. Banyak yang mengatakan angka konfirmasi Covid-19 di Indonesia relatif rendah jika dibanding negara maju. REUTERS/Ueslei Marcelino TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

Negara-negara di seluruh dunia sedang berjuang meningkatkan pengujian. Ini artinya, jumlah kasus yang dilaporkan saat ini sebenarnya jauh di bawah perkiraan. Sementara kematian yang dilaporkan, tumpang tindih dengan banyaknya laporan kematian karena infeksi pernapasan lainnya. 

Kata WHO soal vaksin BCG dan Covid-
19 Dalam keterangan tertulis, WHO menegaskan bahwa belum ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin BCG dapat mencegah penularan Covid-19. "Tidak ada bukti bahwa vaksin BCG melindungi orang dari infeksi virus Covid-19. Dua uji klinis untuk menjawab hubungan keduanya sedang dilakukan dan WHO akan mengevaluasi jika sudah ada bukti," tulis WHO dalam laman resminya. 

Baca Juga: Catat, ini penyesuaian layanan kantor cabang BCA untuk hindari penyebaran corona

Tanpa adanya bukti, WHO tidak merekomendasikan vaksinasi BCG untuk pencegahan Covid-19. WHO merekomendasikan vaksinasi BCG neonatal di negara dengan kasus TB yang tinggi. 

Pada 11 April 2020, WHO memperbarui ulasan bukti yang sedang berlangsung dari database ilmiah dan repositori uji klinis menggunakan istilah pencarian bahasa Inggris, Perancis, dan China untuk Covid-19, virus corona baru, SARS-CoV-2, dan BCG. 

Tinjauan itu menghasilkan tiga pracetak (manuskrip yang diunggah online sebelum peer-review, atau peninjauan oleh pakar lain di bidang yang sesuai). 

Penulis membandingkan kejadian Covid-19 di negara-negara yang menggunakan vaksin BCG dengan negara yang tidak menggunakan vaksin BCG, juga mengamati bahwa negara yang secara rutin menggunakan vaksin BCG pada bayi baru lahir disebut memiliki lebih sedikit kasus Covid-19 yang dilaporkan saat ini. 

Baca Juga: Masih banyak pelanggaran, PSBB Kota Bogor belum berjalan maksimal

Untuk diketahui, ini merupakan hasil studi sangat awal dan belum ditinjau oleh ahli lain. Oleh sebab itu, hasilnya pun tidak dapat dijadikan acuan. 

"Studi-studi ekologi (studi korelasi populasi) semacam ini rentan menjadi bias, termasuk perbedaan dalam demografi nasional dan beban penyakit, tingkat pengujian untuk infeksi virus Covid-19, dan tahap pandemi di setiap negara," tulis WHO. (Gloria Setyvani Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Angka Positif Covid-19 di Indonesia Rendah karena Vaksin BCG?"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×