Sumber: Kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Apakah Anda masih kerap bingung, kapan sebaiknya tes Covid-19 dengan antigen atau PCR (polymerase chain reaction)?
Tes Covid-19 penting dilakukan untuk mendeteksi infeksi virus corona pada orang yang merasakan gejala, atau melakukan kontak erat dengan orang yang positif terpapar virus corona.
Tes antigen bisa mendeteksi protein spesifik dari virus corona penyebab Covid-19. Sementara tes PCR mampu mendeteksi materi genetik virus corona.
Ahli patologi klinik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dr. Tonang Dwi Ardyanto, Sp.PK, PhD, FISQua menjelaskan, pemeriksaan Covid-19 paling baik dilakukan saat virus sudah terdeteksi.
“Virus sudah bisa dideteksi saat jumlah virus sudah melebihi Limit of Detection (LoD). Bila masih di bawah LoD, maka tes tidak bisa mendeteksi walau virusnya ada,” jelas Tonang kepada Kompas.com, Jumat (25/6).
LoD tes PCR lebih rendah ketimbang LoD tes antigen. Di awal infeksi, PCR rata-rata mulai dapat terdeteksi pada hari ketiga setelah kontak dengan biang Covid-19.
Baca Juga: Delta Plus, varian Covid-19 yang bikin was-was, benarkah lebih menular?
Sedangkan tes antigen rata-rata mulai terdeteksi beberapa jam sampai satu hari setelah PCR mulai terdeteksi, atau 3-4 hari setelah kontak dengan virus corona.
Gejala Covid-19 rata-rata mulai muncul pada hari kelima. Saat itu, jumlah virus mencapai puncaknya. “Maka pada hari ke 5-7 itulah akurasi PCR paling tinggi. Saat itu juga tes antigen sangat akurat,” kata Tonang.
Setelah mencapai puncaknya, jumlah virus akan menurun. Ketika mencapai ambang batas LoD antigen, maka hasil tes Covid-19 negatif. Biasanya terjadi sekitar 5-7 hari setelah gejala.
Namun, saat jumlah virus masih di atas ambang batas LoD PCR, maka hasil tes Covid-19 positif. Rata-rata PCR positif sampai 17-21 hari sejak terjadi infeksi virus corona.
Kapan sebaiknya tes Covid-19?
Kendati begitu, di beberapa kasus yang jarang terjadi, ada juga PCR yang hasil tes positif Covid-19 cukup lama, lebih dari 21 hari sejak terinfeksi.
Baca Juga: Data Corona Indonesia, Jumat (25/6): Tambah 18.872, total ada 2.072.867 kasus positif
Dokter Tonang menyebutkan, tes antigen atau PCR untuk pemeriksaan Covid-19 perlu disesuaikan dengan kondisi seseorang.
Pertama, untuk kondisi kontak erat Covid tapi tanpa gejala atau timbul gejala ringan.
Kedua, untuk orang yang merasakan gejala Covid-19 atau kontak erat dengan gejala khas Covid-19.
Untuk kontak erat Covid-19 tapi tanpa gejala atau gejala ringan
Orang yang kontak dengan pengidap Covid-19 tapi tanpa gejala atau timbul gejala tapi tidak sampai dirawat di RS, disarankan untuk segera melakukan tes antigen atau PCR saat dinyatakan sebagai kontak erat.
“Bila hasil tes Covid-19 positif, tidak perlu mengulang tes. Langsung jalankan isolasi dan penanganan sesuai pedoman isolasi,” terang Tonang.
Perlu tidaknya dilakukan tes evaluasi selama isolasi mandiri, disesuaikan dengan kebutuhan di akhir masa isolasi.
Baca Juga: Kasus Covid-19 tembus 20.000 per hari, apa yang dilakukan Menkes?
“Kalau ternyata kemudian timbul gejala, soal tes atau tidak, itu nanti urusannya dokter atau RS yang merawat bila memang perlu perawatan di RS,” kata dia.
Jika hasil tes Covid-19 negatif, seseorang dianjurkan menjalankan karantina mandiri. Untuk memastikan hasilnya sahih, lakukan pemeriksaan lagi pada hari kelima sejak dinyatakan kontak erat.
Pemeriksaan selang lima hari tersebut dianjurkan dengan pertimbangan jumlah virus mencapai puncaknya. Kalau terjadi infeksi saat kontak erat, maka paling lambat seseorang akan positif pada hari kelima tersebut.
“Pada hari kelima, lakukan tes antigen atau PCR lagi. Bila positif, lanjutkan isolasi sesuai gejala dan waktunya. Bila negatif, maka bisa mengakhiri masa karantina namun tetap perlu menjalankan protokol kesehatan,” ujar Tonang.
Untuk orang bergejala Covid-19 sampai membutuhkan perawatan di RS
Kalau ada gejala khas Covid-19 sampai membutuhkan perawatan di RS, seseorang dianjurkan segera melakukan tes PCR atau antigen pada saat timbul gejala.
Baca Juga: Kemenkes klaim jumlah tempat tidur untuk penanganan Covid-19 masih mencukupi
“Bila positif, langsung dinyatakan konfirmasi dan dilakukan perawatan sesuai pedoman isolasi sesuai gejala. Tidak harus ada tes di hari kedua. Bila negatif, lanjutkan isolasi sebagai suspek dan tes PCR di hari kedua,” ungkapnya.
Tes PCR ulang untuk konfirmasi perlu dilakukan bagi orang yang merasakan gejala Covid-19 sampai butuh perawatan di RS, tapi hasil tes Covid-19 sebelumnya negatif.
“Bila hasil tes Covid-19 positif, status seseorang menjadi pasien konfirmasi dan perlu menjalani isolasi. Bila negatif, pasien dinyatakan sebagai discarded atau sakit tapi bukan Covid-19,” sebut Tonang.
Setelah menyimak penjelasan di atas, semoga sudah tidak ada kebingungan lagi kapan sebaiknya tes antigen dan PCR untuk pemeriksaan Covid-19.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Sebaiknya Tes Antigen dan PCR Covid-19? Begini Penjelasan Dokter"
Penulis: Mahardini Nur Afifah
Editor: Mahardini Nur Afifah
Selanjutnya: UPDATE Corona DKI Jakarta, Jumat (25/6): Tambah 6.934 sehingga total 501.396 kasus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News