Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Penggunaan masker kain menjadi perdebatan hangat di Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) punya panduan pemakaian termasuk perawatan masker kain atau non-medis.
Penggunaan masker kain jadi pro dan kontra setelah PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meminta penumpang KRL commuter line tak menggunakan masker kain jenis scuba atau buff.
KCI beralasan, efektivitas scuba atau buff hanya 0%-5% mencegah risiko terpapar dari debu, virus, dan bakteri.
"Gunakan setidaknya masker kain yang terdiri dari minimal dua lapisan," kata VP Corporate Communications KCI Anne Purba seperti dikutip Kontan.co.id, Selasa (15/9).
Baca Juga: 5 Cara mudah agar anak terbiasa memakai masker selama pandemi corona
WHO secara aktif mempelajari dan mendorong penelitian tentang masker. Temuan penelitian baru mengidentifikasi jenis kain, jumlah lapisan, dan komposisi masker kain yang bisa menangkal virus:
- Lapisan dalam dari bahan penyerap seperti kapas
- Lapisan tengah bahan bukan tenunan seperti polypropylene
- Lapisan luar dari bahan non-penyerap, seperti campuran poliester atau poliester
"Masker harus digunakan sebagai bagian dari strategi tindakan yang komprehensif untuk menekan penularan dan menyelamatkan nyawa," kata WHO dalam situs resminya.
Cara memakai masker kain
Hanya, WHO merekomendasikan, masker kain untuk orang yang lebih muda dari 60 tahun dan mereka yang tidak memiliki gejala klinis virus corona, seperti batuk dan demam.
Baca Juga: Masker scuba tak efektif tangkal corona, yuk mengingat lagi masker rekomendasi WHO
WHO juga mengeluarkan pedoman penggunaan masker kain yang benar. Berikut cara memakai masker kain, menurut lembaga yang bermarkas di Jenewa, Swiss, tersebut:
- Bersihkan tangan Anda sebelum memakai masker.
- Periksa masker dari sobekan atau lubang, jangan gunakan masker yang sudah rusak.
- Sesuaikan masker untuk menutupi mulut, hidung, dan dagu Anda, tanpa meninggalkan celah di kedua sisinya.
- Hindari menyentuh topeng saat memakainya.
- Ganti masker Anda jika kotor atau basah.
- Bersihkan tangan Anda sebelum melepas masker.
- Lepaskan masker dengan melepasnya dari telinga, tanpa menyentuh bagian depan masker.
- Bersihkan tangan Anda setelah melepas masker.
Baca Juga: Maaf, penumpang KRL tidak boleh memakai masker scuba & buff saat menaiki kereta
Selain itu, WHO membuat pedoman perawatan masker kain yang benar. Nah, begini cara merawat masker kain, menurut lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu:
- Jika masker kain tidak kotor atau basah dan Anda berencana untuk menggunakannya kembali, masukkan ke dalam kantong plastik bersih yang dapat ditutup kembali. Jika Anda perlu menggunakannya lagi, pegang masker di simpul elastis saat melepasnya dari kantong.
- Cuci masker kain dengan sabun atau deterjen dan sebaiknya air panas (setidaknya 60 derajat Celcius) paling tidak sekali sehari.
- Jika air panas tidak tersedia, cuci masker dengan sabun atau deterjen dan air bersuhu ruangan, dilanjutkan dengan merebus masker selama 1 menit. Atau, dengan merendam masker dalam 0,1% klorin selama 1 menit dan membilas masker secara menyeluruh dengan air suhu kamar (tidak boleh ada residu klorin beracun pada masker).
- Pastikan Anda memiliki topeng sendiri dan jangan membaginya dengan orang lain.
"Ingat, penggunaan masker kain saja tidak cukup untuk memberikan tingkat perlindungan yang memadai. Pertahankan jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain dan sering-seringlah membersihkan tangan," imbuh WHO.
Selanjutnya: Mengenal masker buff dan scuba dan alasan dilarang di KRL
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News