kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini bahayanya zat BPA dalam kemasan plastik


Senin, 07 Desember 2020 / 18:13 WIB
Begini bahayanya zat BPA dalam kemasan plastik
ILUSTRASI. Kemasan plastik


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi jurnalis dunia yang peduli terhadap lingkungan yaitu Orb-Media belakangan ini mengungkapkan hasil investigasi bahwa dalam air kemasan berpotensi mengandung zat kimia yang tercemar dari plastik.

Belakangan ini, plastik kemasan yang mengandung Bisphenol A (BPA) menjadi sorotan para peneliti. BPA adalah adanya senyawa lain yang berfungsi menghasilkan plastik polikarbonat yang kuat dan tangguh dan mengandung racun.

Partikel plastik BPA bisa menimbulkan gangguan kesehatan, berbahaya bagi bayi dan balita, bahkan bisa berpotensi memicu penyakit kanker, plastik BPA disarankan tidak lagi dipakai untuk kemasan plastik minuman dan makanan, apalagi kemasannya digunakan dalam keadaan panas dan dipakai berulang kali.

Baca Juga: APSI angkat bicara perihal galon sekali pakai milik Le Minerale

Direktur Klinik Dian Perdana Medika Jawa Tengah Dian Kristiani mengingatkan tentang bahaya BPA yang terkandung di dalam plastik.

“Plastik BPA berbahaya bagi bayi karena terbukti dapat memengaruhi berat badan lahir, perkembangan hormonal, perilaku dan resiko kanker di kemudian hari. Sementara itu, penggunaan plastik BPA juga dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan sindrom ovarium polikistik (PCOS) persalinan prematur,” tutur Dian dalam keterangan tertulis, Senin (7/12).

Akan tetapi ketergantungan manusia kepada plastik sangat tinggi.  Maka dari itu harus pandai memilih plastik yang aman bagi kesehatan. Begitu juga memilih makanan atau minuman, pilih yang sudah menggunakan plastik aman, tidak mengandung BPA.

Bahan BPA merupakan bahan yang telah lama digunakan untuk mengeraskan plastik, termasuk botol minuman dan kotak tempat makanan yang dapat dipakai ulang. Bahan ini juga umumnya terdapat pada kaleng susu formula untuk mencegah karat, botol susu bayi, dan beberapa perlengkapan balita.

"Yang lebih bahaya lagi, kalau yang kita konsumsi sehari - hari, yaitu di galon kemasan isi ulang yang bahan galon-nya mengandung BPA," pesan dokter Dian.

Sebab misalkan susu formula bayi yang kemasannya sudah bebas BPA dan menggunakan botol susu bebas BPA, namun susu tersebut diseduh dengan menggunakan air yang keluar dari mesin dispenser galon isi ulang terbuat dari polikarbonat yang mempunyai kandungan BPA.




TERBARU

[X]
×