Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Beda pilek, alergi, dan gejala virus corona
Hanya sebagian kecil atau 5% penderita infeksi virus corona pertama di China yang menunjukkan gejala pilek dan hidung tersumbat. "Covid-19 sangat jarang disertai pilek," kata Dr. Marta Feldmesser dari RS Lenox Hill AS, kepada New York Post, Jumat (6/3).
"Jika ada orang-orang di sekitar Anda yang bersin-bersin, Anda tak perlu khawatir berlebihan," ujar Feldmesser. Menurut Feldmesser, pilek pada penderita infeksi virus corona disertai gejala mirip flu seperti demam, batuk, sesak napas, tubuh terasa sakit, sampai sakit kepala.
Sedangkan pilek biasa maupun karena alergi biasanya disertai bersin, mata gatal, dan terkadang batuk. Sedangkan pilek yang disertai sakit tenggorokan adalah tanda khas infeksi saluran pernapasan atas.
Melansir DW, penderita infeksi virus corona umumnya mengalami gangguan saluran pernapasan bagian bawah. Sebagian besar penderita yang terinfeksi mengalami batuk kering, sesak napas atau pneumonia, tetapi tidak disertai sakit tenggorokan.
Feldmesse berpendapat, gejala pilek biasa ataupun alergi jarang tumpang tindih dengan gejala infeksi virus corona. "Yang jelas, saat ada yang batuk, wajib dipantau apakah disertai demam. Jika ada demam, itu bisa jadi tanda masalah kesehatan," kata dia.
Para ahli menyarankan agar orang yang sehat rajin mencuci tangan dengan sabun. Selain itu, jauhkan tangan dari wajah. (Mahardini Nur Afifah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Beda Batuk, Pilek, Alergi, dan Gejala Virus Corona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News