Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
3. Ganti masker setiap empat jam sekali
Sesuai pedoman kesehatan, masker perlu diganti setiap empat sampai enam jam sekali, termasuk saat puasa Ramadhan. Masker yang sudah terlalu lama digunakan kondisinya cenderung lembab dan rentan terkontaminasi kuman.
Pastikan setiap orang yang beraktivitas di luar rumah untuk membawa masker cadangan untuk mengganti masker yang sudah lembap karena napas. Jika Anda menggunakan masker sekali pakai, buang masker bekas di tempat sampah khusus.
Apabila Anda menggunakan masker kain, simpan masker di kantong khusus lalu segera cuci sampai bersih begitu tiba di rumah. Tujuannya, untuk mencegah pertumbuhan bakteri biang penyakit.
Baca juga: Virus corona bermutasi, ini masker yang efektif untuk cegah Covid-19
4. Cukupi kebutuhan cairan
Mencegah mulut kering dan dehidrasi adalah kunci utama untuk mencegah bau mulut saat puasa. Pastikan Anda minum cukup banyak cairan selepas buka puasa sampai sahur.
Cukupi kebutuhan cairan dengan minum setidaknya delapan gelas atau dua liter air per hari. Air putih adalah pilihan cairan terbaik saat puasa dan zat yang mudah diserap tubuh.
Selama puasa, Anda bisa mengatur pola konsumsi air putih dengan dua gelas saat membatalkan puasa, empat gelas setelah salat magrib sampai lepas makan malam, dan dua gelas saaat sahur.
Selain itu, konsumsi juga buah-buahan dan sayur yang banyak mengandung air. Hindari terlalu banyak minum minuman manis karena bisa menyebabkan masalah kesehatan lain.
5. Jaga pola makan sehat
Tips untuk mencegah bau mulut saat puasa juga perlu melibatkan pola makan sehat dan seimbang. Hindari segala jenis karbohidrat olahan, makanan tinggi garam, gula, dan lemak tak sehat.
Karbohidrat olahan banyak ditemukan dalam makanan kaleng, makanan olahan, dan makanan siap saji. Jenis makanan tersebut dapat menyebabkan naiknya asam lambung dan memicu pertumbuhan bakteri di mulut.
Makanan seperti gula, tepung terigu, kue kering, es dengan segala sirup, kudapan manis juga perlu dihindari karena menyebabkan kadar gula darah melonjak. Hal itu, juga bisa menyebabkan rongga mulut menjadi lebih asam.
Sedangkan makanan tinggi garam seperti daging olahan, aneka saus, keripik, kerupuk, dll. dapat meningkatkan kandungan natrium dan mengganggu keseimbangan elektrolit. Imbasnya, tubuh dapat lebih rentan terkena dehidrasi, mulut jadi lebih kering, dan gampang bau mulut.
Sementara itu, gorengan dan makanan tinggi lemak bisa mengganggu pencernaan dan menyebabkan kadar keasaman rongga mulut meningkat. Dampaknya, mulut jadi rentan terinfeksi dan lebih mudah terkena masalah bau mulut.
6. Setop merokok
Untuk mencegah bau mulut saat puasa adalah tidak merokok. Jika saat ini Anda masih merokok, puasa bisa jadi momentum tepat untuk latihan setop merokok. Merokok bisa meningkatkan kadar keasaman di mulut dan memicu bau mulut.
Terlebih jika perokok menggunakan masker di siang hari. Bau mulut yang terasa jadi lebih parah. Untuk itu, cara agar mulut tidak bau saat puasa perlu melibatkan komitmen untuk setop merokok. Tak hanya untuk bau mulut, namun demi kesehatan secara keseluruhan.
Itulah beragam cara mencegah bau mulut saat puasa. Selamat mencoba.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Cara Menghilangkan Bau Mulut saat Puasa di Tengah Pandemi Covid-19",
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah
Baca juga: Inilah 10 manfaat puasa di bulan Ramadan bagi kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News