Sumber: Sonora.id | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Jumlah kasus terinfeksi virus corona terus meledak di Indonesia. Kini, semakin banyak anak-anak yang positif Covid-19. Kenali gejala anak yang positif Covid-19.
Banyaknya anak yang terinfeksi virus corona pada akhir-akhir ini membuat orang tua wajib memperketat pengawasan dan menerapkan protokol kesehatan. Bahkan tidak sedikit anak yang mengalami gejala Covid-19 yang cukup parah hingga harus menjalani perawatan intensif.
Melansir data Satgas Covid-19, hingga Minggu (27/6) ada tambahan 21.342 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 2.115.304 kasus positif Corona.
Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 8.024 orang sehingga menjadi sebanyak 1.850,481 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 409 orang menjadi sebanyak 57.138 orang.
Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak-anak rentang usia 0-5 tahun menyumbang 2,8 persen kasus, sedangkan usia 6-18 tahun angka kasus Covid-19 mencapai 9 persen. Kondisi ini semakin buruk dengan tingginya jumlah kematian anak yang terkait Covid-19.
Minimnya testing atau pengujian Covid-19 menjadi masalah besar termasuk dalam menentukan kasus Covid-19 pada anak. Indonesia dinilai masih jauh jumlah testingnya dibandingkan dengan negara lain.
Masih tingginya kasus Covid-19 yang terjadi pada anak menjadi kekhawatiran yang serius apalagi pemerintah akan membuka pembelajaran tatap muka pada juli mendatang. Di Jakarta sendiri yang terbaru, Pemprov DKI menghentikan sementara uji coba pembelajaran tatap muka di ibukota, serta menerapkan bekerja dari rumah atau WFH hingga 75 persen.
Baca juga: 10 Tanda tertular corona varian Delta dan 6 tempat yang harus dihindari
Gejala Covid-19 pada anak
Lalu, apa saja gejala Covid-19 pada anak? Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bayi berusia di bawah satu tahun dan anak-anak yang memiliki kondisi atau penyakit tertentu lebih rentan mengalami gejala parah jika terinfeksi Covid-19.
Berikut ini sejumlah kondisi yang bisa meningkatkan risiko anak-anak mengalami gejala COVID-19 lebih parah dibandingkan anak-anak tanpa kondisi medis apa pun, yaitu:
- Asma atau penyakit paru kronis
- Diabetes
- Kondisi genetik, neurologis, atau metabolik
- Penyakit sel sabit
- Penyakit jantung sejak lahir
- Imunosupresi atau kondisi di mana sistem kekebalan imun melemah karena kondisi medis tertentu atau sedang dalam pengobatan yang melemahkan sistem kekebalan Anak-anak dengan berbagai kondisi kronis yang mempengaruhi banyak bagian tubuh
- Obesitas
Sementara itu, gejala COVID-19 pada anak mirip dengan gejala yang dialami oleh kebanyakan orang dewasa. Akan tetapi, gejala COVID-19 paling umum yang dirasakan oleh anak terinfeksi COVID-19 adalah demam dan batuk.
Namun, anak juga bisa mengalami sejumlah gejala COVID-19 berikut ini:
- Demam atau meriang
- Batuk
- Hidung tersumbat atau pilek
- Kehilangan indra penciuman
- Sakit tenggorokan
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Diare
- Mual atau muntah
- Sakit perut
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot atau tubuh
- Hilangnya nafsu makan, terutama pada bayi berusia di bawah satu tahun.
Gejala Covid-19 pada anak-anak itu bisa terjadi satu, dua atau bahkan beberapa hal. Namun, agar lebih pasti, orang tua sebaiknya membawa anak untuk tes swab guna memastikan positif Covid-19 atau tidak jika terjadi sejumlah gejala di atas,
Itulah beberapa gejala Covid-19 pada anak-anak. Tetap patuhi protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 semakin ganas. (Kumairoh)
Artikel ini telah tayang di Sonora.id berjudul "Berbeda dengan Orang Dewasa, Ini Ciri-ciri Covid-19 pada Anak:
Selanjutnya: Kapan sebaiknya tes Covid-19 dengan antigen dan PCR? Ini kata dokter
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News