Penulis: Belladina Biananda
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh Hepatitis A Virus (HAV). Bahaya Hepatitis A terjadi pada orang-orang yang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi feses penderita Hepatitis A. Penyakit ini biasanya dikaitkan dengan sanitasi yang tidak cukup, kurangnya kebersihan, dan makanan serta minuman yang tidak aman.
World Health Organization atau WHO (who.int) mengatakan bahwa Hepatitis A berbeda dengan Hepatitis B atau C karena tidak menyebabkan penyakit hati kronis, tapi dapat menyebabkan gejala yang melamhkan dan kerusakan hati akut. Pada 2016, WHO memperkirakan ada 7134 orang meninggal akibat bahaya Hepatitis A.
Baca Juga: Immunoprotein: Cara pencegahan Corona dengan LY6E Protein
Beberapa gejala muncul akibat bahaya Hepatitis A. WHO menyebutkan bahwa masa inkubasi Hepatitis A biasanya terjadi selama 14 hingga 28 hari. Gejala Hepatitis A bisa ringan atau berat. Mulai dari demam, rasa tidak enak badan, nafu makan menurun, diare, mual, dan urin berwarna gelap.
Orang dewasa menunjukkan gejala lebih sering daripada anak-anak. Anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun biasanya tak menunjukkan gejala dan hanya 10% anak yang mengalami penyakit kuning. Pada orang dewasa, bahaya Hepatitis A lebih parah. Sebanyak 70% penderita mengalami penyakit kuning.
Bahaya Hepatitis A bisa diarasakan oleh orang-orang yang belum disuntik vaksin dan orang-orang yang sudah terinfeksi Hepatitis A sebelumnya. Kondisi tersebut bisa diperparah dengan berbagai faktor.
Mulai dari buruknya sanitasi, kekurangan sumber air yang aman, tinggal bersama orang yang sudah terinfeksi Hepatitis A, seks, menggunakan obat-obatan terlarang, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Manfaat kopi hitam tanpa gula untuk kesehatan, para penggemar setia kopi wajib tahu
Mengutip dari WHO, tidak ada perawatan khusus untuk mengatasi bahaya Hepatitis A. Proses penyembuhan dari gejala hingga infeksi membutuhkan waktu beberapa minggu atau beberapa bulan.
Hal penting yang harus dilakukan adalah menghindari pengobatan yang tidak perlu. Paracetamol atau obat pencegah mual tidak perlu diberikan pada pasien Hepatitis A.
Jika tidak ada penyakit hati akut, pengobatan di rumah sakit juga tidak diperlukan. Terapi perlu dijalani untuk menjaga keseimbangan nutrisi, termasuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat muntah dan diare.
Melakukan imunisasi, memperbaiki sanitasi, dan menjaga keamanan makanan adalah langkah pencegahan bahaya Hepatitis A yang bisa Anda lakukan. Penyebaran virus bisa dicegah dengan suplai air minum yang aman dan cukup dan disiplin menjaga kebersihan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News