kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awas! Stres yang Terus - Menerus Bisa Memicu Munculnya Banyak Penyakit


Selasa, 22 November 2022 / 12:52 WIB
Awas! Stres yang Terus - Menerus Bisa Memicu Munculnya Banyak Penyakit
ILUSTRASI. Seorang perempuan sedang mengalami stres


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stres umum dikeluhkan anak muda sampai orang dewasa tua. Awas! Stres kronik bisa memicu banyak masalah kesehatan.  

Padatnya aktivitas, pekerjaan yang menumpuk, dan lainnya bisa menyebabkan seseorang stres. 

Baca Juga: Bisa Mengatasi Stres, Ini Manfaat Melakukan Hubungan Seks Secara Rutin

Anda sebaiknya tidak menganggap sepele tentang stres. Sebab, stres bisa memicu masalah pada kesehatan. 

Mengutip dari Medical News Today, saat seseorang mengalami stres tubuh meningkatkan produksi hormon steroid yang disebut dengan glukokortikoid (termasuk kortisol atau lebih dikenal sebagai hormon stres). 

Hormon tersebut bisa membantu mengatur sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan. Namun, stres kronis bisa menyebabkan miskomunikasi antar sistem kekebalan tubuh dan aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal. 

Kondisi ini bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti: 

  • Kelelahan
  • Diabetes 
  • Kegemukan 
  • Depresi 
  • Menurunkan kondisi imun 

Perlu Anda ketahui, hormon stres bisa menekan sistem kekebalan dengan menurunkan aktivitas sel yang merespon virus dan bakteri atau kondisi peradangan lainnya. 

Efek fisik dari stres kronis 

Stres kronis bisa memicu berbagai efek samping untuk kesehatan seperti: 

1. Efek kardiovaskular 

Dokter telah menghubungkan peningkatan stres dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Stres bisa menyebabkan peningkatan detak jantung seseorang dan meningkatkan kebutuhan oksigen. 

Ahli kesehatan juga telah mengidentifikasi kondisi unik terkait stres yang mempengaruhi jantung yang disebut dengan kardiomiopati Takutsobo atau kardiomiopati stres atau sindrom patah hati. 

Kondisi tersebut bersifat sementara tapi bisa menyebabkan gejala yang mirip dengan serangan jantung seperti nyeri dada. 

2. Efek gastrontestinal 

Stres bisa memengaruhi nafsu makan seseorang dan fungsi saluran pencernaan seperti: 

  • Permeabilitas usus
  • Sekresi asam lambung 
  • Radang saluran cerna 
  • Proses penyerapan 

3. Efek pernapasan 

Stres bisa mengiritasi atau memperburuk kondisi pernapasan tertentu seperti gejala asma dan alergi. 

Hal ini disebabkan stres bisa memicu respon inflamasi yang menimbulkan penyempitan saluran napas. 

4. Nyeri otot 

Saat seseorang stres otot bisa menjadi tegang. Jika seseorang terus-menerus stres, otot tidak bisa rileks dan memicu nyeri otot. 

Beradasarkan salah satu artikel tahun 2017, stres bisa memengaruhi saraf pusat dan cara otak memproses rasa sakit. 

Hasil penelitian tahun 2012, stres merupakan pemicu umum sakit kepala dan bisa memperparah sakit kepala. 

5. Masalah kulit 

Sering stres bisa menyebabkan munculnya masalah atau gangguan kesehatan pada kulit. 

Menurut hasil penelitian tahun 2018 menunjukkan stres bisa memicu masalah kesehatan : 

  • Ketombe 
  • Ruam kering 
  • Kulit gatal 
  • Ruam gatal 
  • Jerawat 
  • Kutil 

Baca Juga: Selain Belimbing Wuluh, Ini Buah-Buah yang Bikin Kolesterol dan Darah Tinggi Kandas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×