kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awas, sering emosi dan agresif di jalan bisa memicu serangan jantung


Rabu, 19 Februari 2020 / 14:55 WIB
Awas, sering emosi dan agresif di jalan bisa memicu serangan jantung
ILUSTRASI. Ilustrasi sakit jantung. Serangan jantung bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, tidak terkecuali ketika tengah berkendara. (Tribun Jateng/ Hermawan Handaka)


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

Istirahat dan tidur yang baik untuk tubuh minimal 6 jam, Sony menegaskan bagi pengemudi yang sering berkendara harus beristirahat setiap 3 jam sekali, apalagi sedang melakukan perjalanan luar kota. 

Kemudian, ketika ingin beraktivitas harus disesuaikan dengan siklus tubuh manusia. “Waktu yang tepat bagi tubuh beraktifitas termasuk mengemudi itu pagi hingga sore. Maka saat malam hari adalah waktunya tubuh untuk beristirahat. Ketika hal ini tidak dilakukan pasti akan ada konsekuensi kesehatan yang harus ditanggung,” ujar Sony.

Baca Juga: Rekaman bocor: RS Singapura akan hancur jika pemimpin pakai masker seperti Carrie Lam

Terakhir, hal sepele yang sering diabaikan oleh pengendara, yaitu mengemudi secara agresif dan emosi. “Semakin kencang dan agresif saat mengemudi, maka akan semakin tinggi adrenaline. Artinya semakin cepat irama jantung bekerja,” kata Sony. 

Cukup berusaha setenang mungkin saat berkendara, jangan mudah emosi ketika menemukan hal yang menyebalkan di jalan, karena emosi yang berlebihan bisa menjadi pemicu serangan jantung. (Aprida Mega Nanda)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Emosi dan Agresif di Jalan, Bisa Memicu Serangan Jantung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×