kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Awas, keseringan pakai hand sanitizer bisa buat bakteri dan virus jadi kebal


Jumat, 22 Mei 2020 / 12:54 WIB
Awas, keseringan pakai hand sanitizer bisa buat bakteri dan virus jadi kebal
ILUSTRASI. JAKARTA,18/03-PEMBAGIAN HAND SANITIZER. Relawan Baznas membagikan brosur dan Hand Sanitizer bagi para penumpang kereta di Stasiun Karet, Jakarta, Rabu (18/03). Pembagian Hand Sanitizer yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan wujud dari


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak virus Covid-19 mewabah, hand sanitizer banyak diburu masyarakat yang membuatnya langka di pasaran. Ya, salah satu cara efektif mencegah penularan virus ini memang dengan menjaga kebersihan diri, termasuk tangan. 

Hand sanitizer yang berbasis alkohol dipercaya ampuh membunuh virus, sehingga menjadi alternatif mencuci tangan tanpa air. Meski begitu, cairan berbasis alkohol tersebut juga memiliki beberapa kelemahan saat digunakan berlebihan? Berikut beberapa kelamahan yang kamu harus ketahui. 

Baca Juga: Bantu tangani Covid-19, alat resusitator Kementerian ESDM lulus uji Kemenkes

Bunuh bakteri baik 
Penggunaan hand sanitizer secara berlebihan dapat membunuh bakteri baik yang bisa melindungi kamu dari serangan bakteri jahat. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh pun bisa turun.   

Penelitian terkait hal tersebut memang masih terus berlangsung. Namun pada 2011, studi Epidemic Intelligence Service di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menemukan, tim medis yang relatif sering menggunakan cairan antiseptik hampir enam kali lebih berisiko terkena infeksi usus yang disebabkan norovirus. 

Tangan jadi kering dan kasar 
Kandungan alkohol pada hand sanitizer bisa menghilangkan minyak dan air alami pada kulit tangan, sehingga tangan menjadi kering dan kasar. Kulit kering dan kasar bisa menjadi sarang kuman yang meningkatkan risiko virus memasuki tubuh melalui luka pada kulit. 

Baca Juga: Dukung tim medis tangani covid-19, Bhinneka Life donasikan APD

Bakteri menjadi kebal 
Makin sering menggunakan hand sanitizer, makin besar kemungkinan kuman dan bakteri menjadi kebal terhadap alkohol. Akhirnya, cara ini sudah tidak efektif lagi buat bunuh kuman. 

Lalu apa tanda-tanda sudah berlebihan menggunakan hand sanitizer? Pertama, menggunakan hand sanitizer karena kebiasaan, meski belum menyentuh apapun. 

Kedua, menggunakan saat sedang jalan-jalan. Hand sanitizer tidak perlu digunakan saat jalan-jalan. Kecuali bila mau makan atau menyentuh wajah ketika kondisi tidak memungkinkan cuci tangan pakai air dan sabun. Daripada keseringan pakai hand sanitizer untuk cegah kuman masuk ke tubuh, lebih baik hindari menyentuh wajah dan makan hingga menemukan westafel. 

Baca Juga: Jelang Lebaran, KAI menyiapkan kereta khusus angkutan barang

Ketiga, penggunaan hand sanitizer berulang-ulang.  Semakin banyak dan sering menggunakan hand sanitizer, tangan justru bisa kering dan pecah-pecah. Daripada berkali-kali pakai hand sanitizer, lebih baik lakukan saja sekali dengan tepat. 

Keempat, setelah memegang daging atau ikan mentah. Daging dan ikan mentah bisa membuat tangan berminyak yang menyebabkan hand sanitizer tidak efektif. Pada kondisi ini, penggunaannya tidak tepat sebagai pengganti cuci tangan. (Farhanah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspada, Keseringan Pakai Hand Sanitizer Bisa Buat Bakteri dan Virus Kebal"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×