kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awas! Kekurangan vitamin D bisa tingkatkan risiko infeksi virus corona


Selasa, 08 September 2020 / 14:29 WIB
Awas! Kekurangan vitamin D bisa tingkatkan risiko infeksi virus corona
ILUSTRASI. Seekor kucing di dekat mural yang mempromosikan kesadaran akan penyakit virus corona (COVID-19), di Bekasi, Jawa Barat, 28 Juli 2020. Tubuh yang kekurangan vitamin D bisa meningkatkan risiko infeksi virus corona.


Sumber: foxnews | Editor: Belladina Biananda

KONTAN.CO.ID - Tubuh yang kekurangan vitamin D bisa meningkatkan risiko infeksi virus corona. Para peneliti di University of Chicago Medicine menemukan, seseorang yang kekurangan vitamin D dan tak segera ditangani berpotensi dua kali lebih besar terkena Covid-19.

Melansir Fox News, penelitian tersebut melibatkan 489 pasien. Jumlah vitamin D dalam tubuh pasien-pasien tersebut diukur selama satu tahun sebelum dites virus corona. Hasilnya, pasien yang masuk dalam kategori kekurangan vitamin D lebih mudah mengalami penyakit Covid-19.

Para peneliti mengatakan, meski jumlah vitamin D berpengaruh pada peningkatan risiko Covid-19, penelitian lainnya tetap diperlukan. Hal itu untuk melihat, apakah vitamin D memang berdampak pada risiko infeksi virus corona atau tidak.

Vitamin D berpengaruh pada metabolisme zinc yang dapat menurunkan kemampuan virus corona untuk bereplikasi. Tim peneliti juga menegaskan, jumlah vitamin D yang tinggi berkorelasi dengan menurunnya jumlah interleukin 6, target utama untuk mengontrol cytokine storm dalam Covid-19.

Baca Juga: Cegah corona dengan konsumsi vitamin imun booster

Vitamin D bisa mengurangi penyebaran virus corona dengan mengganggu replikasi sel virus. Proses pembersihan sel virus juga bisa lebih cepat. Meski demikian, para peneliti mewaspadai orang yang terinfeksi virus corona tanpa gejala.

Jika vitamin D dapat mengurangi inflamasi atau peradangan, kemungkinan pasien asimtomatik menyebarkan virus corona lebih tinggi. Gejala Covid-19, seperti batuk, semakin tidak terlihat sehingga menyulitkan prediksi penyebaran virus corona.

Memahami, apakah mengatasi kekurangan vitamin D bisa mengubah risiko Covid-19 atau tidak, adalah hal yang penting. Para peneliti mengatakan, butuh penelitian tambahan untuk melihat, apakah tambahan vitamin D dapat mengurangi dampak virus corona atau tidak.

Selanjutnya: Inilah 4 vitamin untuk meningkatkan imun tubuh untuk cegah infeksi virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×