Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Doping adalah performance enhancing drugs (PED) atau obat-obatan yang digunakan untuk meningkatkan performa atlet.
Doping ramai dibicarakan dalam Olimpiade Tokyo akhir-akhir ini. Soalnya, atlet lifter asal China, Hou Zhihui diisukan menggunakan doping saat turun di kelas 49 kg angkat besi putri Olimpiade 2020.
Hou Zhihui meraih medali emas cabang olahraga angkat besi putri di kelas 49 kg di perhelatan Olimpiade Tokyo 2020. Sementara atlet asal Indonesia, Windy Cantika Aisah mendapatkan medali perunggu di kelas sama.
Lantas, apa itu doping dan bahayanya bagi tubuh?
Baca Juga: Diego Maradona meninggal dunia, ini penyebabnya
Mengenal doping
Doping adalah penggunaan zat terlarang dalam olahraga untuk meningkatkan performa atau penampilan seorang atlet dalam kompetisi olahraga.
Dikutip dari American College of Medical Toxicology, praktik doping oleh para atlet sudah ada sejak berabad-abad yang lalu.
Dulu, meningkatkan performa atlet bisa dilakukan melalui diet khusus dan mengonsumsi tanaman jenis tertentu yang dianggap dapat meningkatkan kekuatan fisik.
Namun, baru-baru ini praktik doping mendapat perhatian khusus dalam dunia olahraga karena menggunakan obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan performa atlet.
Pada 1904, doping pertama kali ditemukan di Olimpiade pada pelari. Pelari tersebut disuntik dengan strychnine untuk membantu kecepatan, dan konon memberinya kekuatan untuk menyelesaikan kompetisi.
Baca Juga: Liga Inggris merilis protokol soal jumlah orang di stadion saat pertandingan