kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,33   -7,16   -0.78%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asam Lambung Bisa Naik Akibat Stres, Mengapa Bisa Begitu?


Rabu, 14 September 2022 / 04:50 WIB
Asam Lambung Bisa Naik Akibat Stres, Mengapa Bisa Begitu?


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasti semua orang pernah mengalami stres. Biasanya, dalam kondisi stres, kita sering merasakan perut perih hingga terasa mual. Gejala tersebut mirip dengan asam lambung. 

Melansir Kompas.com, stres dan rasa cemas memang bisa menjadi faktor penyebab naiknya asam lambung atau refluks asam. Demikian pula sebaliknya. Asam lambung dapat membuat stres dan menyebabkan kecemasan pada beberapa orang. 

Lantas, apa kaitan cemas atau stres dengan naiknya asam lambung?

Asam lambung naik terjadi ketika asam dari lambung bocor kembali ke pipa makanan, atau kerongkongan. Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah istilah untuk refluks asam persisten. 

Kecemasan adalah respons alami terhadap stres dalam tubuh. Sebaliknya, stres juga bisa memicu kecemasan. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa stres dan kecemasan dapat memicu refluks asam atau memperburuk gejala. 

Ambil contoh, sebuah studi 2018 yang melibatkan lebih dari 19.000 orang menemukan bahwa mereka yang cemas lebih mungkin mengalami gejala GERD. Hal ini terjadi karena kecemasan dapat mengurangi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah, yang merupakan pita otot yang menjaga lambung tetap tertutup dan mencegah asam bocor ke kerongkongan. 

Baca Juga: 9 Makanan dan Minuman yang Bisa Bikin Asam Lambung atau GERD Jinak

Respons stres dan kecemasan dapat menyebabkan ketegangan otot yang bertahan lama. Jika ini mempengaruhi otot-otot di sekitar perut, hal itu bisa meningkatkan tekanan pada organ dan mendorong asam ke atas. 

Tingkat kecemasan yang tinggi dapat meningkatkan produksi asam lambung. GERD memicu stres dan cemas Peneliti juga telah mencatat bahwa GERD dapat menjadi sumber stres dan kecemasan yang signifikan bagi orang-orang. 

Pada tahun 2019, para peneliti mencatat bahwa orang dengan GERD yang mengalami nyeri dada memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang jauh lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengalami nyeri di bagian tubuh ini. 

Periset juga menyarankan bahwa orang dapat mengaitkan gejala seperti nyeri dada dengan kondisi lain yang lebih serius, meningkatkan kecemasan mereka tentang gejala ini. 

Baca Juga: Tak Hanya Kunyit, Ini Bahan Alami yang Efektif Mengatasi Asam Lambung

Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat memungkinkan lingkaran setan berkembang. GERD dapat menyebabkan stres dan kecemasan, namun stres dan kecemasan juga berkontribusi terhadap GERD. 

Anda bisa meredam gejala GERD dengan menghindari makanan pemicu GERD dan mengonsumsi antasida yang dijual bebas di apotik. Dokter juga dapat merekomendasikan mengambil langkah-langkah khusus untuk mengurangi atau mencegah kecemasan,yang bisa menjadi pemicu GERD. 

Langkah mengurangi kecemasan, antara lain: 
1. Berkonsultasi ke profesional kesehatan mental 
2. Mengurangi asupan kafein 
3. Menghindari alkohol dan narkoba 
4. Berlatih teknik menghilangkan stres, seperti yoga, meditasi, atau tai chi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Stres Bisa Memicu Naiknya Asam Lambung?"
Penulis : Ariska Puspita Anggraini
Editor : Ariska Puspita Anggraini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×