kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apa Saja Ciri-ciri Alergi Pada Anak dan Bisakah Sembuh?


Rabu, 18 Januari 2023 / 10:20 WIB
Apa Saja Ciri-ciri Alergi Pada Anak dan Bisakah Sembuh?
ILUSTRASI. Ciri-ciri alergi anak./Pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/22/08/2011.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Ciri-ciri alergi pada anak perlu diketahui oleh orang tua. Sebab, orang tua sering menganggap alergi sebagai kekebalan yang lemah lantaran penderitanya sering sakit. 

Namun, sebenarnya alergi adalah sebuah kondisi yang hiper-imun dalam arti sistem kekebalan yang berlebihan atau hipersensitif. 

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), alergi dapat terjadi bila sistem kekebalan seseorang memiliki sensitivitas yang berlebihan terhadap protein tertentu atau bahan tertentu yang tidak berbahaya, yang bagi orang lain tidak menimbulkan masalah. 

Baca Juga: Waspadai! Ini 5 Penyakit Paru-Paru yang Rentan Menyerang Lansia

Seperti  protein ikan, susu sapi, debu, cuaca, dengan respon yang berlebihan. Alergi sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan, yaitu anak dari orang tua yang memiliki riwayat alergi memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena penyakit alergi. 

Lantas, apakah alergi pada anak bisa sembuh dan apa saja gejala alergi pada anak? 

Baca Juga: 17 Cara Menghilangkan Kantung Mata Secara Alami dan Permanen

Ciri-ciri alergi pada anak 

Ciri-ciri alergi

Ciri-ciri alergi pada anak dapat  berbeda- beda. Ciri-ciri alergi pada anak bisa berwujud gatal, diare, nyeri perut, sariawan, migraine, batuk, pilek, atau sesak. 

Biasanya ciri-ciri alergi berlangsung cukup lama atau tak kunjung sembuh. Ciri-ciri alergi sering berulang dengan penyebab yang sama misalnya setelah mengonsumsi makanan tertentu, berada di dekat hewan berbulu atau terpapar debu rumah. 

Dugaan alergi semakin kuat dengan adanya kerabat dekat anak yang memiliki riwayat alergi (ayah, ibu, saudara kandung, kakek, dan nenek). 

Baca Juga: Mampu Mencegah Kanker, Catat 10 Manfaat Brokoli Untuk Kesehatan Tubuh

Alergi yang sering muncul contohnya adalah alergi makanan, asma, rhinitis alergika (pilek dan bersin berkepanjangan jika terkena udara dingin atau debu), dan dermatitis atopik (eksim atau gatal-gatal pada kulit akibat alergi). 

Untuk membedakan alergi dengan infeksi, ada tiga informasi yang dibutuhkan, yaitu: 

  1. Apakah disertai demam?
  2. Apakah keluhan siang hari lebih dominan dari pagi dan malam hari?
  3. Apakah ingus atau reaknya kental dan berwarna?

Bila ketiga pertanyaan tersebut dijawab “tidak”, gejala batuk pilek yang diderita kemungkinan sangat besar disebabkan alergi.

Baca Juga: Moms Wajib Tahu Nih! Ini Sederet Manfaat Wortel untuk MPASI Anak  

Namun, bila salah satu dari ketiga pertanyaan tersebut dijawab “ya”, gejala batuk pilek yang diderita kemungkinan sangat besar disebabkan serangan kuman (infeksi). 

Ciri-ciri alergi bisa hilang atau berkurang pada siang hari lantaran secara alamiah manusia memiliki siklus diurnal, yaitu tubuh memproduksi hormon adrenalin dan kortisol yang lebih banyak pada siang hari dan menurun saat malam sampai pagi hari. 

Sedangkan adrenalin dan kortisol dapat menghilangkan atau mengurangi gejala alergi. 

Baca Juga: Aman dan Baikkah Kunyit Diminum Setiap Hari?

Bagaimana cara mengetahui anak alergi pada suatu makanan?

Ciri-ciri alergi 

Selain itu, bila orang tua mengatakan “Anak saya selalu mengalami gejala seperti ini setelah mengonsumsi telur ayam,” diduga anaknya menderita alergi telur ayam. 

Untuk memastikannya, orangtua harus melakukan pantang makan (eliminasi) telur ayam dan produk makanan yang mengandung telur ayam selama tiga minggu. 

Bila secara konsisten gejala menghilang, harus dilanjutkan dengan mengonsumsi telur ayam kembali (provokasi) setiap hari selama seminggu. Bila gejala timbul lagi, boleh dikatakan anak memang alergi telur ayam. 

Baca Juga: Selain Gejala Kanker, Inil Penyakit yang Ditandai dengan Benjolan

Bila dalam masa eliminasi tetap timbul gejala, kemungkinan anak juga menderita alergi terhadap makanan lainnya atau menderita alergi selain makanan, misalnya bulu binatang dan debu rumah. Metode eliminasi dan provokasi ini dapat diterapkan pada semua jenis makanan yang diduga menyebabkan alergi. 

Bila diduga penyebabnya lebih dari satu jenis makanan, semua makanan tersangka harus dieliminasi dulu dan dilanjutkan provokasi untuk semua jenis makanan selama satu minggu. 

Untuk alergi tertentu dapat dipastikan dengan melakukan tes alergi, misalnya dengan cara uji kulit atau pemeriksaan laboratorium. Pihak yang memberi surat permintaan untuk tes alergi ini adalah dokter.

Baca Juga: Waspada, Ini Tanda-Tanda Asma Kambuh saat Bekerja

Bisakah anak sembuh dari alergi? 

Seorang anak bisa sembuh atau terbebas dari gejala alergi bila orang tua memiliki kemampuan mengenali gejala alergi, kemampuan mendeteksi anak kita alergi terhadap apa, dan kemmapuan mengontrol alergen penyebabnya.

Nah, itulah yang perlu diketahui mengenai alergi pada anak serta ciri-ciri alergi pada anak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×