kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,34   4,01   0.44%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apa Itu Penyakit Polio? Ini Penyebab, Gejala Penyakitnya, dan Cara Mencegah Polio


Kamis, 25 Januari 2024 / 10:18 WIB
Apa Itu Penyakit Polio? Ini Penyebab, Gejala Penyakitnya, dan Cara Mencegah Polio
ILUSTRASI. Apa Itu Penyakit Polio? Ini Penyebab, Gejala Penyakitnya, dan Cara Mencegah Polio. ANTARA FOTO / Irwansyah Putra/aww.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio. 

Penetapan KLB ini dikeluarkan setelah ditemukan kasus polio atau lumpuh layu di Jawa Timur dan Jawa Tengah. 

Mengutip situs Sehat Negeriku Kemenkes, terdapat dua kasus polio yang ditemukan di Provinsi Jawa Tengah pada bulan Desember 2023 dan satu kasus polio di Provinsi Jawa Timur pada tanggal 4 Januari 2024. 

Tiga penyakit kasus lumpuh layu akut (Acute flaccid paralysis/AFP) tersebut disebabkan oleh Virus Polio Tipe Dua. Penyakit polio bisa dicegah dengan memberikan vaksin lengkap. 

Baca Juga: Guru Besar Unair Ungkap Bahaya Pelampung Leher Buat Bayi, Orangtua Perlu Hati-Hati

Kejadian ini tentu wajib diwaspadai oleh masyarakat, khususnya orangtua yang memiliki anak-anak yang masih kecil.

Agar Anda lebih memahami tentang penyakit polio, simak informasi singkat tentang penyakit ini mulai dari penyebab hingga cara mencegahnya.  

Penyebab dan cara penularan polio

Dilansir dari Instagram Kemenkes, polio (Poliomielitis) adalah penyakit menular yang menyerang sistem syaraf pusat, sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan. 

Pada kasus yang lebih parah, polio dapat membahayakan penderitanya karena kelumpuhan permanen yang menyerang sistem pernapasan.

Penyakit polio disebabkan oleh virus Polio yang mudah menular terutama pada masyarakat yang belum mendapatkan vaksin. 

Anak-anak usia di bawah 5 tahun, terutama yang belum mendapatkan imunisasi polio, memiliki resiko terpapar virus ini lebih besar dibandingkan anak-anak yang sudah mendapatkan imunisasi. 

Meskipun mayoritas menyerang balita, penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa batasan usia. 

Melansir situs Infeksi Emerging Kemenkes, virus ini dapat menyebar melalui kontak orang ke orang atau melalui lalat yang memindahkan virus polio dari feses ke makanan. 

Virus polio masuk melalui mulut dan berkembang biak di usus. Kemudian, virus ini dibuang melalui feses ke lingkungan,d dan dapat menyebar terutama di lingkungan yang memiliki kebersihan dan sanitasi buruk. 

Namun, virus ini bisa mati dan tidak rentan menginfeksi jika masyarakat telah mendapatkan imunisasi polio. 

Artinya, semakin tinggi tingkat cakupan imunisasi suatu daerah, maka penyebaran virus polio di daerah tersebut bisa ditekan bahkan hilang.

Baca Juga: 7 Makanan Peluntur Kolesterol Tinggi yang Bisa Dikonsumsi Rutin Penderita Kolesterol

Gejala penyakit polio

Umumnya, orang-orang tidak sadar mereka telah terinfeksi. Hal ini menyebabkan masyarakat tidak sadar telah membawa virus di dalam tubuh mereka dan dapat “diam-diam” menyebarkan infeksi ke ribuan orang lain.

Meskipun hampir tidak bergejala atau gejala yang ditimbulkan ringan, masyarakat perlu mengetahui apa saja tanda awal dari penyakit polio. 

Virus polio memiliki masa inkubasi selama 3-6 hari sedangkan kelumpuhan terjadi dalam kurun waktu 7-21 hari. 

Sebanyak 90 persen orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala atau gejala yang muncul sangat ringan. 

Pada kondisi lain, gejala awal penyakit polio diantaranya seperti demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher dan nyeri di tungkai.

Gejala penderita polio dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni:

  • Polio non-paralisis: Muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan sakit
  • Polio paralisis: Sakit kepala, demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh.
  • Sindrom pasca-polio: Sulit bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, mudah lelah dan massa otot tubuh menurun.

Cara mencegah polio

Hingga saat ini sayangnya belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan penyakit polio. Obat-obatan yang diberikan untuk penderita penyakit ini, biasanya hanya membantu meringankan gejala polio. 

Satu-satunya cara agar tidak terinfeksi virus polio adalah dengan mendapatkan imunisasi polio. 

Vaksin polio yang diberikan berkali-kali dapat melindungi seseorang seumur hidup. Vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah penyakit ini adalah vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio yang tidak aktif (IPV).

Oleh sebab itu masyarakat perlu disiplin memberikan imunisasi kepada anak-anak agar mereka bisa terhindari dari penyakit polio dan penyakit lainnya. 

Jika kesehatan anak-anak terjaga, mereka bisa tumbuh dengan baik karena perkembangannya tidak terganggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×