kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,56   -6,79   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apa Itu Penyakit Mulut dan Kuku yang Mewabah di Indonesia? Ini Ciri-cirinya


Sabtu, 14 Mei 2022 / 08:31 WIB
Apa Itu Penyakit Mulut dan Kuku yang Mewabah di Indonesia? Ini Ciri-cirinya


Penulis: Virdita Ratriani

Pada kaki lesi akan terlihat jelas pada tumit, celah kuku dan sepanjang coronary bands kuku. Lesi juga bisa terjadi pada liang hidung, moncong, dan puting susu. 

Gejala klinis PMK pada babi lebih dominan berupa lesi-lesi pada kaki/teracak kaki dan biasanya babi mengalami kelemahan. Pada sapi perah di samping gejala tersebut di atas, terjadi penurunan produksi susu, sedangkan pada domba, kambing dan rusa, lesi-lesi berupa lepuh-lepuh kecil dan sulit dilihat sehingga diperlukan pengamatan yang teliti. 

Pada beberapa kasus, gejala PMK mirip dengan penyakit busuk kuku atau foot rot. Pada sapi, umumnya terjadi hiper salivasi disertai busa.

Baca Juga: Wabah Penyakit Kuku dan Mulut Jelang Idul Adha

Cara penularan dan penyebaran penyakit mulut dan kuku

Cara penularan dan penyebaran penyakit mulut dan kuku yakni virus PMK masuk ke dalam tubuh hewan melalui mulut atau hidung dan virus memperbanyak diri pada sel-sel epitel di daerah nasofaring. 

Virus PMK kemudian masuk ke dalam darah dan memperbanyak diri pada kelenjar limfoglandula dan sel-sel epitel di daerah mulut dan kaki (teracak kaki) mengakibatkan lesi-lesi. 

Baca Juga: Kementan Jamin Wabah PMK Tak Berdampak pada Pasokan Daging untuk Idul Adha

Selain itu, cara penularan penyakit mulut dan kuku juga terjadi dari hewan sakit ke hewan lain yang peka terutama terjadi karena adanya kontak langsung dengan hewan sakit, kontak dengan bahan-bahan yang terkontaminasi virus PMK, serta hewan karier.

Penularan PMK dapat terjadi karena kontak dengan bahan/alat yang terkontaminasi virus PMK, seperti petugas, kendaraan, pakan ternak, produk ternak berupa susu, daging, jerohan, tulang, darah, semen, embrio, dan feses dari hewan sakit. 

Hewan karier atau hewan pembawa virus infektif dalam tubuh (dalam sel-sel epitel di daerah esofagus, faring) untuk waktu lebih dari 28 hari setelah terinfeksi sangat penting dalam penyebaran PMK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×