Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Hernia adalah kondisi ketika jaringan ikat tubuh tidak cukup kuat menahan organ tubuh di dalamnya agar berada di posisinya masing-masing.
Hal ini membuat ada tonjolan atau benjolan di area yang lemah tersebut. Dirangkum dari laman resmi Kementerian Kesehatan, hernia pada bayi dan anak-anak adalah kondisi umum yang sering dialami.
Bahkan, seringkali dialami oleh orang dewasa sekalipun. Perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis hernia yang dapat terjadi pada manusia berdasarkan organ yang terkena.
Baca Juga: Penyakit Asam Lambung atau GERD Bisa Disembuhkan atau Tidak?
Hernia pada bayi yang sering terjadi adalah hernia umbikalis. Sementara pengobatan hernia bisa dilakukan dengan latihan memperkuat otot maupun operasi, tergantung berat maupun ringan kondisi hernia yang diidap oleh penderita.
Lantas, apa penyebab hernia dan jenis-jenis hernia?
Baca Juga: Waspada 5 Penyebab Benjolan di Selangkangan yang Perlu Anda Ketahui
Jenis-jenis hernia pada bayi
Ada beberapa jenis-jenis hernia pada bayi yang perlu dipahami oleh orang tua. Berikut adalah beberapa jenis hernia pada bayi berdasarkan organ yang terkena:
1. Hernia umbikalis
Hernia pada bayi yang sering terjadi adalah hernia umbikalis. Hernia umbikalis biasanya dialami oleh bayi dan anak di bawah usia 6 bulan akibat lubang tali pusat tidak tertutup sempurna setelah bayi lahir.
Hernia umbikalis terjadi ketika sebagian usus atau jaringan lemak mendorong dan mencuat di dinding perut, tepatnya di pusar.
Baca Juga: 19 Daftar Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan
2. Hernia diafragma
Selain hernia umbikalis, hernia pada bayi yang sering terjadi adalah hernia diagfragma. Hernia jenis ini juga dapat dialami oleh bayi ketika pembentukan diafragma kurang sempurna.
Hernia diafragma terjadi ketika sebagian organ lambung mencuat masuk ke rongga dada melalui celah diafragma.
3. Hernia inguinalis
Henia inguinalis terjadi ketika sebagian usus atau jaringan lemak di rongga perut mencuat ke selangkangan.
Hernia inguinalis merupakan jenis hernia yang paling sering terjadi termasuk hernia pada bayi. Pria memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hernia inguinalis.
Baca Juga: Penderita Hernia Wajib Konsumsi 5 Makanan Sehat Ini
Penyebab hernia pada bayi
Dilansir dari Kompas TV, secara umum, faktor risiko hernia pada bayi antara lain:
- Lahir prematur
- Berasal dari keluarga yang menderita hernia saat masih bayi
- Mengalami fibrosis kistik
- Muncul jaringan tidak normal di pinggul
- Punya kelainan testis
- Memiliki masalah dengan organ kemih dan reproduksi
Baca Juga: Pengobatan Syaraf Kejepit Tanpa Harus Melalui Operasi
Gejala hernia pada bayi
Gejala hernia pada bayi dapat muncul sejak bayi baru lahir. Namun, banyak orangtua yang tidak menyadari ada gejala hernia pada bayinya setelah beberapa minggu atau bulan sejak si kecil dilahirkan.
Dikutip dari Kompas.com (13/1/2021) gejala hernia inguinalis umumnya berupa tonjolan atau bengkak kecil di selangkangan atau skrotum.
Sedangkan gejala hernia umbilikalis ditandai dengan munculnya tonjolan atau pembengkakan di daerah pusar. Bengkak atau tonjolan hernia pada bayi ciri-cirinya yakni benjolan lebih kentara saat si kecil menangis, batuk, atau mengejak saat buang air.
Di beberapa kasus, benjolan hernia pada bayi tidak dapat didorong atau dikembalikan ke tempat semula. Bagian usus tersebut dapat tersangkut di sela-sela otot perut.
Baca Juga: Jangan Disepelekan! Ini 5 Penyebab Utama Asam Lambung Naik
Dalam kondisi seperti itu, gejala hernia pada bayi yang muncul antara lain:
- Perut bulan dan terlihat penuh
- Sakit perut
- Muntah
- Rewel
- Kulit di sekitar hernia kemerahan atau berubah warna
- Demam
- Jika usus terjepit dan tak segera diobati, pasokan darah ke bagian usus lain terhambat dan dapat berdampak fatal.
Demikian penjelasan mengenai apa itu hernia pada bayi, penyebab hernia pada bayi, dan gejala hernia pada bayi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News