kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

​Apa Itu Depresi Post Partum, Masalah Mental pada Ibu Baru Melahirkan?


Jumat, 10 Maret 2023 / 15:43 WIB
​Apa Itu Depresi Post Partum, Masalah Mental pada Ibu Baru Melahirkan?
ILUSTRASI. Depresi postpartum adalah keadaan ibu merasa sedih, bersalah, dan bentuk depresi lainnya dalam jangka waktu lama setelah melahirkan.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Kelahiran bayi dapat memicu campuran emosi yang kuat, dari kegembiraan hingga ketakutan dan kecemasan. 

Selain itu, kelahiran bayi juga bisa memunculkan hal yang tidak terduga yakni depresi atau dikenal dengan depresi post partum atau post partum depression. 

Kebanyakan ibu baru mengalami "baby blues" setelah melahirkan, yang biasanya mencakup perubahan suasana hati, mudah menangis, kecemasan, dan kesulitan tidur. 

Baca Juga: Mengenal Glaukoma, Penyebab Kebutaan Tertinggi Kedua Setelah Katarak

Baby blues biasanya dimulai dalam dua hingga tiga hari pertama setelah melahirkan, dan dapat berlangsung hingga dua minggu.

Tetapi beberapa ibu baru mengalami bentuk depresi yang lebih parah dan bertahan lama yang dikenal sebagai depresi post partum. Sementara, bentuk depresi yang lebih ekstrem dikenal sebagai psikosis post partum.

Baca Juga: Bikin Panjang Umur, Ini 10 Manfaat Seks untuk Kesehatan Wanita yang Patut Moms Tahu

Apa itu depresi post partum? 

Depresi postpartum adalah keadaan ketika seorang ibu merasakan rasa sedih, bersalah, dan bentuk umum depresi lainnya dalam jangka waktu yang lama setelah melahirkan.

Dirangkum dari laman Mayo Clinic, tanda dan gejala depresi post partum atau setelah melahirkan bervariasi, dan bisa berkisar dari ringan sampai berat.

Baca Juga: Jaga Anak-Anak dari Perundungan, Ini Dampak Negatif Bullying Pada Anak

Gejala depresi post partum

Tanda dan gejala depresi post partum lebih intens dan bertahan lebih lama.

Depresi setelah melahirkan pada awalnya mungkin disalahartikan sebagai baby blues

Namun, tanda dan gejala depresi post partum lebih intens dan bertahan lebih lama. Hingga pada akhirnya dapat mengganggu kemampuan ibu untuk merawat bayi dan menangani tugas sehari-hari lainnya. 

Gejala depresi post partum biasanya berkembang dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan, tetapi dapat dimulai lebih awal, yakni selama kehamilan atau bahkan hingga satu tahun setelah bayi lahir. 

Baca Juga: Diperdagangkan di Bawah Nilai Sebenarnya, Robert Kiyosaki Sanjung Aset Ini

Tanda dan gejala depresi post partum termasuk:

  • Suasana hati tertekan atau perubahan suasana hati yang parah
  • Menangis berlebihan
  • Kesulitan menjalin ikatan dengan bayi 
  • Menarik diri dari keluarga dan teman
  • Kehilangan nafsu makan atau makan lebih banyak dari biasanya
  • Ketidakmampuan untuk tidur (insomnia) atau terlalu banyak tidur
  • Kelelahan yang luar biasa atau kehilangan energi
  • Berkurangnya minat dan kesenangan pada aktivitas yang dulu Anda nikmati
  • Mudah marah
  • Takut bahwa Anda bukan ibu yang baik
  • Keputusasan
  • Perasaan tidak berharga, malu, bersalah atau tidak mampu
  • Berkurangnya kemampuan untuk berpikir jernih, berkonsentrasi atau mengambil keputusan
  • Kegelisahan
  • Kecemasan yang parah dan serangan panik
  • Pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi Anda
  • Pikiran berulang tentang kematian atau bunuh diri

Jika tidak diobati, depresi post partum dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau lebih.

Baca Juga: Waspadai! Ini Sederet Risiko yang Terjadi Jika Tubuh Kekurangan Vitamin D

Psikosis post partum

Psikosis post partum adalah kondisi langka yang biasanya berkembang dalam minggu pertama setelah melahirkan dan memiliki tanda dan gejala yang parah.

Psikosis post partum adalah kondisi langka yang biasanya berkembang dalam minggu pertama setelah melahirkan dan memiliki tanda dan gejala yang parah.

Tanda dan gejala psikosis post partum adalah: 

  • Kebingungan dan disorientasi
  • Pikiran obsesif tentang bayi Anda
  • Halusinasi dan delusi
  • Gangguan tidur
  • Energi dan agitasi yang berlebihan
  • Paranoia
  • Mencoba menyakiti diri sendiri atau bayi Anda
  • Psikosis pasca-partum dapat mengarah pada pikiran atau perilaku yang mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan segera.

Baca Juga: Bikin Panjang Umur, Ini 10 Manfaat Seks untuk Kesehatan Wanita yang Patut Moms Tahu

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda merasa tertekan setelah bayi Anda lahir, Anda mungkin enggan atau malu untuk mengakuinya.

Tetapi, jika Anda mengalami gejala baby blues, post partum, dan psikosis post partum setelah melahirkan maka segera hubungi dokter dan buat janji untuk konsultasi. 

Baca Juga: Bukan Bitcoin, Robert Kiyosaki Lebih Memilih Aset Ini di Tengah Ancaman Krisis

Penting untuk menghubungi dokter sesegera mungkin jika tanda dan gejala depresi memiliki salah satu dari ciri-ciri ini:

  • Tidak menghilang setelah dua minggu
  • Semakin buruk
  • Membuat Anda kesulitan merawat bayi 
  • Kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari
  • Serta muncul pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi Anda.

Demikian informasi mengenai depresi post partum yang bisa dialami ibu baru melahirkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×