Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Cacar air atau chicken pox adalah penyakit menular yang sering menyerang anak-anak dari berbagai kelompok usia. Namun, orang dewasa pun juga dapat terkena serangan penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster ini.
Serangan cacar air ini akan menimbulkan bintik-bintik merah berair dan gatal sehingga mengganggu kenyamanan. Dirangkum dari laman resmi Universitas Gadjah Mada, cacar air bukanlah penyakit yang berbahaya.
Namun, cacar air dapat membahayakan individu dengan kekebalan tubuh rendah, anak-anak maupun balita berstatus gizi buruk maupun menderita penyakit lain seperti leukimia dan jantung bawaan.
Apabila anak-anak yang menderita penyakit tersebut memiliki daya tahan tubuh tidak bagus maka serangan cacar air ini dapat memperberat penyakit yang diderita.
Baca Juga: Sudah Pernah Kena Cacar Air, Apakah Bisa Terserang Cacar Monyet?
Gejala cacar air
Gejala cacar air biasanya demam, munculnya bintik-bintik merah berair di kulit dan gatal. Dirangkum dari laman resmi Kabupaten Bogor, ciri dan gejala cacar air biasanya muncul dalam waktu 7-21 hari setelah terpapar.
Gejala cacar air berupa demam ringan, pilek, batuk ringan, sakit kepala, lemas, dan tidak nafsu makan. Bentol-bentol atau ruam muncul pada tubuh 2-3 hari setelahnya.
Baca Juga: Pasien Cacar Monyet Di Indonesia Masih Isolasi, Ini Kondisi Terbaru
Kemudian gejala cacar air berkembang menjadi lenting gatal berisi cairan dan kemudian mengering dan berbentuk koreng dalam 4-5 hari. Lenting yang muncul dapat berjumlah sedikit atau mencapai lebih dari 500 lentingan.
Cacar air biasanya menular sejak 1-2 hari sebelum ruam muncul, hingga 6 hari setelah lenting terbentuk. Pada mulut, telinga, dan mata juga dapat berbentuk luka. Cacar air mudah menular melalui kontak langsung maupun udara pernafasan penderita.
Apabila seseorang yang sehat dan belum pernah terkena cacar air kontak dengan kulit maupun terpapar percikan bersin atau batuk penderita serta berada dalam satu ruangan dengan penderita, maka akan berisiko terinfeksi virus cacar air.
Baca Juga: 3 Kelompok yang Rentan Terkena Serangan Cacar Monyet versi WHO, Siapa Saja?
Cara pencegahan cacar air
Cara pencegahan cacar air adalah dengan melakukan vaksin cacar air atau varicella bagi yang belum pernah mendapatkan vaksin. Sementara, untuk meminimalkan penularannya, orang yang terkena cacar air diharapkan tetap berada di rumah.
Penderita cacar air sebaiknya tetap di rumah sampai bintik-bintiknya benar kering, menghitam, dan mengelupas agar tidak menular ke lebih banyak anak.
Apabila terdapat salah satu anggota keluarga yang terkena cacar air, maka pisahkan penderita dari keluarga lainnya. Terutama dengan anggota keluarga yang belum mendapatkan vaksin ataupun belum terkena cacar air.
Baca Juga: Curhatan Penderita Cacar Monyet: Rasa Sakitnya Sangat Luar Biasa
Cara pengobatan cacar air
Cacar air ini tidak memerlukan pengobatan khsusus dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun demikian, perlu diperhatikan untuk tetap menjaga bintik merah berair agar tidak pecah karena akan menjadi sumber infeksi dan meninggalkan bekas luka atau bopeng yang sulit hilang.
Sementara itu, pengobatan cacar air biasanya dilakukan untuk mengurangi rasa gatal dengan pemberian obat maupun krim pengurang rasa gatal.
Obat antivirus akan diberikan pada pasien cacar air dengan kondisi berat seperti mengalami gizi buruk atau memiliki penyakit berat lainnya. Sedangkan pada anak-anak sehat akan sembuh dengan sendirinya apabila daya tahan tubuhnya membaik.
Baca Juga: Penderita Cacar Monyet: Bayangkan Rasa Sakit Borok di Mulut dan Kalikan dengan 20
Sehingga, menjaga daya tahan tubuh tetap prima menjadi penting untuk mengurangi risiko tertular cacar air. Hal itu dapat dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan dan asupan makanan sehat serta bergizi.
Demikian penjelasan mengenai gejala cacar air, cara penularan cacar air, cara pencegahan cacar air, dan cara pengobatan cacar air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News