kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasien Cacar Monyet Di Indonesia Masih Isolasi, Ini Kondisi Terbaru


Selasa, 23 Agustus 2022 / 04:55 WIB
Pasien Cacar Monyet Di Indonesia Masih Isolasi, Ini Kondisi Terbaru


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang positif cacar monyet atau monkeypox masih menjalani isolasi di rumah sakit, Jakarta. Berikut kondisi terkini pasien 01 cacar monyet di Indonesia ini.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan memastikan satu warga negara Indonesia terkonfirmasi menderita monkeypox (cacar monyet). Pasien monkeypox / cacar monyet tersebut merupakan seorang laki-laki berusia 27 tahun, dengan riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia dan Perancis sebelum tertular.

Berdasarkan penelusuran, pasien berpergian ke luar negeri antara tanggal 22 Juli hingga tiba kembali di Jakarta pada 8 Agustus 2022. Pasien mulai mengalami gejala awal monkeypox / cacar monyet di tanggal 11 Agustus 2022.

Setelah berkonsultasi ke beberapa fasilitas kesehatan, pasien monkeypox / cacar monyet tersebut masuk ke salah satu rumah sakit milik Kementerian Kesehatan pada tanggal 18 Agustus 2022. Hasil test PCR pasien terkonfirmasi positif monkeypox / cacar monyet pada malam hari tanggal 19 Agustus 2022.

Kompas.com memberitakan, menurut Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, kondisi warga DKI Jakarta yang terkena cacar monyet mulai membaik. Saat ini, warga yang berusia 27 tahun itu masih menjalani karantina di bawah pengawasan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Kementerian Kesehatan.

"Alhamdulillah yang bersangkutan sudah ditangani oleh Kementerian (Kesehatan), oleh Dinas Kesehatan, dan juga sudah di-PCR, alhamdulillah sudah membaik," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/7/2022).

Baca Juga: Ada Di Indonesia, Catat Gejala Cacar Monyet & Cara Mencegah Penularan Monkeypox

Dengan adanya kasus pertama cacar monyet di DKI Jakarta, Riza mengimbau seluruh warga DKI Jakarta untuk selalu menjaga kesehatan. Tujuannya mencegah penularan cacar monyet yang mulai muncul di Indonesia. "Pada seluruh warga, kami minta berhati-hati menjaga kesehatan, seperti biasa, melaksanakan prokes secara baik," ujar Riza.

"Cuci tangan, menjaga jarak, pola makan, hidup bersih, dengan pola hidup sehat yang baik. Itu saja solusinya," ucap dia.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Syahrial menghimbau masyarakat agar tidak panik terhadap cacar monyet. Pasalnya, daya tular dan fatalitas monkeypox / cacar monyet sangat rendah dibandingkan dengan Covid-19.

Sebagai gambaran, saat ini ada 39,718 kasus konfirmasi monkeypox / cacar monyet diseluruh dunia namun yang meninggal hanya 12 orang, atau kurang dari 0.001% dari total kasus.

Cara penularan monkeypox / cacar monyet tidak semudah Covid-19 yang melalui droplet di udara. “Penularan monkeypox melalui kontak erat,” kata Syahril.

Cara mencegah monkeypox / cacar monyet

Untuk mencegah penularan cacar monyet, Kemenkes sudah memberikan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat, seluruh petugas kesehatan, dan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan untuk mewaspadai monkeypox / cacar monyet.

Syahril mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan meningkatkan protokol kesehatan. “Protokol kesehatan ini bukan hanya untuk monkeypox saja tapi juga untuk seluruh penyakit menular,” kata Syahril.

Pemerintah telah memberikan pedoman kepada seluruh Dinas Kesehatan di Indonesia, seluruh rumah sakit, dan seluruh Puskesmas untuk memberikan perhatian yang lebih terhadap monkeypox / cacar monyet.

Ia berharap jangan sampai ada petugas kesehatan di fasilitas kesehatan manapun yang tidak paham dengan cacar monyet, karena ini bagian dari kewaspadaan.

Pemeriksaan PCR untuk monkeypox / cacar monyet saat ini baru bisa dilakukan di dua tempat, yakni di laboratorium rujukan nasional BKPK Kemenkes, dan laboratorium Institut Pertanian Bogor.

Saat ini sedang dalam proses penambahan 10 laboratorium yang ditingkatkan untuk melakukan pemeriksaan PCR tersebut. Ada pula beberapa rumah sakit yang sudah bisa melakukan PCR.

Dikatakan Syahril, Kemenkes sudah menyiapkan 1.200 reagen untuk pemeriksaan monkeypox. Pemeriksaan dilakukan manakala ada kecurigaan monkeypox. “Pemeriksaan PCR monkeypox ini berbeda dengan pemeriksaan PCR Covid-19. PCR monkeypox dilakukan dengan swab pada ruam-ruam yang ada di tubuh pasien,” ujar Syahril.

Gejala cacar monyet / monkeypox

Gejala monkeypox / cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan. Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.

Perbedaan utama antara gejala cacar air dan monkeypox / cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak.

Cacar monyet biasanya merupakan penyakit yang sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari 2 hingga 4 minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×