Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Akhir-akhir ini sering terdengar istilah mutasi, varian, ataupun strain virus saat pandemi Covid-19. Mutasi virus corona atau varian baru virus adalah hal yang lazim ditemui dalam masa pandemi.
Virus corona baru SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 terus bermutasi.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (15/3/2021), Kementerian Kesehatan mengakui, virus corona baru memiliki karakter yang terus bermutasi.
"Mutasi selalu dipantau oleh pemerintah karena memang kita tahu bahwa mutasi itu selalu terjadi dan memang itu karakter dari virusnya," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia.
Lantas, apa perbedaan antara mutasi, varian, dan strain virus?
Baca Juga: Bertambah lagi, kini Jerman, Italia, Prancis tangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca
Beda mutasi, varian, dan strain virus
Dirangkum dari laman Covid19.go.id, mutasi virus adalah proses karena ada kesalahan saat memperbanyak diri dan virus anakan tidak sama dengan induk virus (parental strain).
Sedangkan yang dimaksud dengan varian adalah virus baru hasil mutasi. Sementara strain virus adalah varian virus yang menunjukkan sifat fisik yang baik dan jelas, maupun sama serta berbeda dengan virus aslinya.
Di Indonesia sendiri, yang sudah dipastikan masuk adalah mutasi virus corona B.1.1.7. Pemerintah pun memastikan kewaspadaan terhadapnya.
Mutasi virus corona B.1.1.7 diumumkan masuk ke Indonesia pada 2 Maret lalu oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Bali akan ditekan, Jokowi berharap pariwisata Bali bisa dibuka lagi
Hingga saat ini, terdapat enam kasus mutasi virus corona B.1.1.7 yang tersebar di lima provinsi, yaitu Jawa Barat, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
Kemenkes memastikan, semua pasien yang terpapar mutasi virus corona B.1.1.7 sudah sembuh.
Selain itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, semua kontak erat dari dua kasus pertama mutasi virus corona B.1.1.7 yang dibawa WNI saat kembali dari Arab Saudi dinyatakan negatif.
Sementara untuk N439K, meski sudah terdeteksi sejak November 2020, pemerintah belum dapat memastikan, apakah sudah ada kasus untuk mutasi virus ini.
Cara menghambat persebaran virus corona yang bermutasi tersebut sama dengan yang sudah kita lakukan selama ini. Yakni, protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun), dan upaya 3T (tes, telusur, dan tindakan), juga siap mengikuti program vaksinasi.
Selanjutnya: Simak, cara aman terima paket dari kurir atau ojek online saat pandemi Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News