Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - Kenali arti Mania terkait dengan gangguan psikologi. Media sosial tengah membahas terkait istilah mania yang dikaitkan dengan kesehatan mental.
Istilah Mania tentu sering sekali menjadi kata tambahan saat sekelompok memiliki kegemaran yang sama pada barang/tokoh.
Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Mania merupakan istilah terkait fenomena gangguan jiwa yang digambarkan dengan reaksi berlebihan.
Baca Juga: 7 Tips Menghadapi Anak yang Tantrum, Orangtua Tak Perlu Ikut Marah
Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan terkait arti Mania terkait kondisi kesehatan mental tertentu.
Arti Mania dalam Psikologi
Mania adalah kondisi mental yang ditandai dengan peningkatan suasana hati yang ekstrem, energi yang berlebihan, dan perilaku impulsif yang tidak terkendali.
Dalam psikologi, mania sering dikaitkan dengan gangguan bipolar, di mana episode mania dapat bergantian dengan episode depresi.
Kondisi ini mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir secara rasional dan berperilaku dengan tepat.
Baca Juga: 4 Dampak Buruk yang Timbul Jika Sering Memarahi Anak di Depan Umum
Ciri-Ciri Mania pada seseorang
Berikut beberapa ciri-ciri mania yang umum:
1. Peningkatan Suasana Hati yang Ekstrem
Merasa sangat bahagia, penuh energi, atau euforia yang berlebihan tanpa alasan yang jelas.
2. Energi Berlebihan
Aktivitas fisik yang meningkat secara drastis dan merasa tidak membutuhkan banyak tidur.
3. Bicara Cepat dan Terus-Menerus
Seseorang berbicara dengan cepat, sulit dihentikan, atau berbicara tentang banyak hal secara bersamaan.
4. Impulsif dan Berani Mengambil Risiko
Nah, seseorang mengambil keputusan atau tindakan impulsif seperti belanja berlebihan, berjudi, atau mengambil risiko yang berbahaya.
5. Merasa Superior
Perasaan percaya diri yang sangat tinggi atau merasa memiliki kemampuan yang lebih hebat dari orang lain.
6. Gangguan Konsentrasi
Seseorang bisa sulit fokus dan mudah teralihkan oleh hal-hal kecil atau tidak relevan.
Baca Juga: Apa Itu Gangguan HPD? Ini Arti, Gejala, dan Cara Menghadapi Seseorang dengan HPD
Cara Mengendalikan Mania
Ada beberapa pengendalian dari gangguan kesehatan mental terkait Mania, dirangkum dari laman Cleveland Clinic.
1. Konsultasi dengan Profesional
Langkah pertama yang sangat penting dalam menangani mania adalah mengunjungi psikolog atau psikiater. Profesional kesehatan mental ini dapat memberikan diagnosis yang tepat berdasarkan gejala dan riwayat kesehatan.
Dengan diagnosis yang akurat, penderita dapat menerima pengobatan yang sesuai untuk mengelola kondisi ini. Jangan ragu untuk berbicara secara terbuka tentang gejala yang dialami, karena konsultasi awal ini menjadi dasar perencanaan pengobatan jangka panjang.
2. Terapi dan Konseling
Terapi khususnya terapi kognitif-perilaku (CBT), dapat menjadi solusi efektif bagi penderita mania. Terapi ini membantu individu memahami pola pikir yang tidak sehat dan mengubahnya menjadi pola yang lebih positif dan realistis.
Selain itu, terapi juga melatih keterampilan untuk mengelola respons emosional dan perilaku, sehingga penderita dapat menghadapi situasi yang menantang dengan cara yang lebih sehat.
Baca Juga: Bikin Akun Media Sosial untuk Anak Ada Batasan Usia, Ketahui Dampak Negatif Medsos
3. Minum Obat yang Diresepkan
Dalam banyak kasus, dokter akan meresepkan obat untuk membantu mengelola gejala mania. Obat-obatan seperti penstabil suasana hati (mood stabilizer), antipsikotik, atau bahkan obat penenang ringan mungkin diperlukan tergantung pada tingkat keparahan gejala.
Penting untuk mengikuti petunjuk dokter terkait dosis dan jadwal konsumsi obat, serta melaporkan efek samping apa pun yang mungkin muncul.
4. Pola Hidup Sehat
Gaya hidup yang sehat memiliki dampak besar pada pengelolaan mania. Mengatur pola tidur yang teratur membantu menstabilkan ritme sirkadian, yang sangat penting untuk kesehatan mental.
Selain itu, konsumsi makanan bergizi dan olahraga rutin tidak hanya mendukung kesehatan fisik tetapi juga membantu memperbaiki suasana hati. Aktivitas seperti yoga atau meditasi juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan ketenangan.
Baca Juga: Coba 6 Website Tes Psikologi Gratis Ini untuk Cek Kepribadian dan Potensi Diri
5. Menghindari Pemicu
Beberapa hal seperti stres, alkohol, dan kafein dapat memperburuk gejala mania atau bahkan memicu episode baru. Menghindari faktor-faktor ini adalah langkah pencegahan yang penting. Mengenali apa saja yang menjadi pemicu pribadi dan mencoba mengelolanya dengan baik dapat membantu menjaga stabilitas emosi.
6. Jurnal Emosi
Menulis jurnal secara rutin adalah cara yang sangat bermanfaat untuk memantau suasana hati, pola pikir, dan perasaan. Dengan mencatat perubahan emosi sehari-hari, penderita dapat mengenali tanda-tanda awal dari mania sebelum gejalanya semakin memburuk.
Jurnal ini juga bisa menjadi alat komunikasi yang berguna saat berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, karena memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pola emosi yang dialami.
Mania menjadi kondisi serius yang memerlukan perhatian medis. Dengan pengelolaan yang tepat, gejala mania dapat dikendalikan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita.
Itulah penjelasan terkait arti Mania terkait kondisi kesehatan mental hingga cara penanganan yang tepat.
Selanjutnya: Tumpah Ruah, Petinggi Parpol dan Pejabat Pemerintahan Hadiri HUT Gerindra di Sentul
Menarik Dibaca: 7 Camilan Sehat di Malam Hari yang Bantu Gula Darah Tetap Stabil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News