kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anak Alami Gejala KIPI Setelah Vaksin Covid-19? Ini Langkah untuk Menanganinya


Sabtu, 01 Januari 2022 / 06:30 WIB
Anak Alami Gejala KIPI Setelah Vaksin Covid-19? Ini Langkah untuk Menanganinya


Penulis: Tiyas Septiana

Sesuai dengan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 13 kondisi dimana anak tidak diperbolehkan mendapatkan vaksin Covid-19. Kondisi-kondisi tersebut, dirangkum dari situs resmi IDAI, diantaranya: 

1. Defisiensi imun primer. Penyakit autoimun tidak terkontrol. 

2. Anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi. 

3. Demam 37,50 derajat Celcius atau lebih.

4. Penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital belum terkendali.

5. Diabetes melitus belum terkendali, insufisiensi adrenal seperti HAK (Hiperplasia Adrenal Kongenital), penyakit Addison. 

6. Gangguan perdarahan seperti hemofilia.

7. Pasien transplantasi hati dan ginjal.

8. Reaksi alergi berat seperti sesak napas, urtikaria general.

9. Reaksi anafilaksis karena komponen vaksin pada pemberian vaksinasi sebelumnya. 

Baca Juga: Resolusi Sering Tidak Tercapai? Ini Tips agar Resolusi 2022 Bisa Sukses Terwujud

10. Penyakit Sindrom Guillain-Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis

11. Sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat.

12. Sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan.

13. Dalam 1 minggu terakhir anak dirawat di rumah sakit, atau mengalami kegawatan seperti sesak napas, kejang, tidak sadar, berdebar-debar, perdarahan, hipertensi, tremor hebat.

IDAI merekomendasikan, imunisasi untuk anak dengan kanker dalam fase pemeliharaan, defisiensi imun primer, penyakit kronis atau autoimun yang terkontrol dapat mengikuti panduan imunisasi umum dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter penanggung jawab pasien sebelumnya. 

Bila kondisi sudah baik dan sembuh, anak bisa mendapatkan vaksin sesuai dengan rekomendasi dokter yang merawatnya.

Sebelum dan sesudah vaksin, anak-anak tetap wajib menerapkan protokol kesehatan dengan ketat seperti memakai masker, menjaga jarak, tidak berkerumunan, dan tidak bepergian jika tidak penting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×