Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat perlahan mulai kembali mendatangi tempat publik dengan leluasa seiring dengan penurunan kasus Covid-19. Hal ini salah satunya bisa dilihat pada hotel dan juga beberapa restoran.
Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menyatakan kedua tempat tersebut bisa menjadi salah satu lokasi klaster sehingga kedua lokasi perlu menyiapkan sistem mitigasi yang memadai.
"Mitigasi ini bisa dilakukan dengan langkah kombinasi, selain penguatan protokol. Di antaranya adalah, pembatasan kapasitas, sirkulasi dan ventilasi yang baik, durasi kegiatan dipersingkat serta proteksi diri beserta pekerja dengan vaksinasi, pemakaian masker, dan menjaga jarak," ujarnya saat dihubungi Kontan, Selasa(16/11).
Ia menambahkan, ada baiknya masyarakat juga melakukan penilaian diri atau self assestment sebelum memutuskan pergi ke restoran maupun hotel.
Ia menjelaskan, bagi yang sudah mendapatkan vaksin, agaknya menunggu hingga lebih dari 2 minggu setelah penyuntikan. Lalu melihat riwayat bepergian untuk memastikan tidak ada kontak dengan kasus Covid-19 positif. Di saat sama, dengan melihat riwayat bepergian, setiap orang perlu memperhatikan gejala apapun yang dirasakan.
Baca Juga: Sekretaris Perusahaan Logindo berbagi tips aman menghadiri resepsi di saat pandemi
Dicky juga menambahkan agar pihak pengelola restoran dan hotel menyediakan layanan pemesanan atau registrasi secara online bagi pengunjung. Akan lebih baik lagi jika tempat tersebut memiliki sistem screening dan secara berkala membersihkan ruangan menggunakan cairan desinfektan.
"Untuk pengalaman saya, saya sendiri sangat jarang menginap di hotel. Paling tidak saya, banyak bepergian menggunakan pesawat. Sedangkan untuk bepergian ke restoran, karena saya tinggal di Australia, maka di sini kapasitas pengunjung sangatlah dijaga sehingga saya menyiasati dengan take away atau membawa pulang makanan," jelasnya.
Ia melanjutkan, langkah membawa pulang makanan juga dilakukan sebab mayoritas restoran memberlakukan sistem durasi bagi para tamu, yakni tidak boleh lebih dari satu jam. Ia menambahkan, walau sudah ada kelonggaran aturan dari Pemerintah Australia dalam pemakaian masker di tempat publik, Dicky mengakui masih terus memakainya.
"Cakupan vaksinasi di sini sudah 80%, namun saya sendiri masih terus memakai masker jika keluar rumah. Ketika berada di restoran pun saya hanya buka untuk makan," tutupnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Menonton film di bioskop, prokes tak boleh kendur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News