Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menerima tamu di kantor adalah bagian yang terelakkan dalam aktivitas bisnis. Maka hal tersebut menjadi tidak mudah saat pandemi seperti ini.
Namun demikian, perusahaan tetap mengupayakan penerimaan tamu dengan standar yang ketat. Menurut Vidjongtius, Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) ada dua hal yang harus diperhatikan dalam menerima tamu di lingkungan kerja yakni, sosialisasi dan selektif.
Pertama soal sosialisasi, jauh-jauh hari Kalbe Farma telah menyampaikan pemberlakukan protokol kesehatan di seluruh kantor, cabang dan kawasan pabrik mulai Maret 2020. "Kami pun juga sosialisasikan kepsda partner bisnis kami, misalnya subdistributor," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (8/11).
Selain itu media promosi produk perseroan juga menyisipkan sosialisasi disiplin Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak (3M). Harapannya dengan sosialisasi ini para tamu yang berkunjung ke kawasan milik Kalbe dapat langsung menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu juga, kata Vidjongtius, Kalbe juga menerapkan WFH dan WFO bagi karyawannya dengan bertimbangan kapasitas di kantor sekitar 50%. "Sedangkan untuk tamu kami lakukan secara selektif dan penerapan protokol kesehatan yang ketat," sebutnya.
Baca Juga: Para CEO menerapkan protokol Covid-19 di rumah
Kalau tidak urgent dan bisa dialihkan lewat pertemuan virtual, maka Kalbe akan memilih melakukan opsi meeting non tatap muka tersebut. Hal ini ditekankan oleh Vidjongtius bahwa perusahaan juga memprioritaskan pertemuan secara virtual, dan hal tersebut tetap mampu membuat kerja seluruh lini bisnis Kalbe dapat terjaga produktif.
Hal yang serupa juga diterapkan Lianne Widjaja, Presiden Direktur PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA). Bahwa perusahaan tak sungkan memilih pertemuan lewat virtual jika harus ada tamu atau rapat.
Namun jika mendesak, rapat dan penerimaan tamu tetap dilakukan dengan standar protokol kesehatan, salah satunya membatasi penumpukan orang disatu ruangan yang sama. "Di lingkungan perusahaan kami di kantor pusat berlaku kebijakan segregasi group A dan group B sehingga yang masuk ke kantor hanya 50% dari kapasitas, jadi jaga jarak bisa terjaga," ujarnya belum lama ini.
Adapun untuk kantor cabang di daerah, perusahaan distribusi Fast Moving Consumer Goods (FMCG) ini selama pandemi telah mengatur agar tim penjualan bekerja di luar kantor sementara tim support yang bekerja di dalam kantor. Ketika bekerja di dalam kantor pun, tim support telah dibekali peraturan untuk menjaga kontak dengan sesama karyawan ketika menerima tamu maupun rapat.
Tak cukup dengan hanya menjaga jarak, perusahaan dengan jumlah karyawan hingga 1.200 orang ini juga menerapkan kebiasaan mencuci tangan bagi siapapun baik pengunjung maupun internal sebelum masuk ke dalam kantor. "Serta harus menggunakan masker dan cek suhu tubuh," ungkap Lianne.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Pemuka agama ajak masyarakat disiplin terapkan protokol kesehatan cegah Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News