kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada 75 juta warga yang harus bayar sendiri, berapa harga vaksin corona Indonesia?


Sabtu, 12 Desember 2020 / 08:21 WIB
Ada 75 juta warga yang harus bayar sendiri, berapa harga vaksin corona Indonesia?
ILUSTRASI. Ada 75 juta warga yang harus bayar sendiri, berapa harga vaksin corona Indonesia?


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vaksin corona Sinovac gelombang pertama sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 sudah tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020 lalu. Vaksin Sinovac merupakan salah satu dari 6 vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk proses vaksinasi di Indonesia.

"Saya ingin menyampaikan suatu kabar baik, bahwa hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020," kata Presiden Joko Widodo melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Selanjutnya sebanyak 1,8 juta dosis vaksin corona lainnya akan tiba pada Januari 2021 mendatang.

Sebelumnya berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor H.K.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease (Covid-19) disebutkan bahwa Indonesia menetapkan enam jenis vaksin untuk proses vaksinasi di Tanah Air.

Baca Juga: RS swasta tawarkan vaksin corona, Satgas: Semua wajib ikuti kebijakan pemerintah

Vaksin tersebut antara lain, PT Bio Farma (Persero), Astra Zeneca, China National Pharmaceitical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.

Namun tidak semua vaksin gratis, lantas berapa vaksin yang gratis dan berbayar?

75 juta orang harus membayar

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan terdapat 107 juta penduduk kelompok prioritas yang menjadi target pemerintah untuk penyuntikan vaksin.

Dari jumlah tersebut diperkirakan sekitar 32 juta orang gratis dan 75 juta orang harus membayar untuk mendapatkan vaksin. "Iya, jadi perkiraan awal angka seperti itu untuk mencapai 67% orang yang diimunisasi," ujar Siti pada Kompas.com, Selasa (8/12/2020).

Dia mengatakan yang akan mendapatkan vaksin gratis antara lain tenaga kesehatan, pelayan publik, PBI, dan kelompok rentan lainnya.

Mengutip Kompas.com, 5 Oktober 2020, berdasarkan paparan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, ada 5 kelompok masyarakat yang menjadi sasaran prioritas vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Inggris beri peringatan soal vaksin corona, WHO: Orang-orang tak boleh terlalu cemas

Mereka adalah sebagai berikut: Garda terdepan:

  1. Petugas medis, paramedis contact tracing, TNI/Polri, dan aparat hukum sebanyak 3.497.737 orang.
  2. Tokoh agama/masyarakat, perangkat daerah (kecamatan, desa, RT/RW), dan sebagian pelaku ekonomi sebanyak 5.624.0106 orang.
  3. Guru/tenaga pendidik dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi 4.361.197 orang.
  4. Aparatur pemerintah (pusat, daerah, dan legislatif) sebanyak 2.305.689 orang.
  5. peserta BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran) sejumlah 86.622.867 orang.
  6. Masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya hingga 57.548.500 orang.

Harga vaksin

Karena tidak semua orang bisa mendapatkan vaksin berbayar, masyarakat perlu mengetahui harga vaksin. Diberitakan sebelumnya, pada Oktober 2020, Bio Farma telah menetapkan harga vaksin Covid-19 Sinovac sekitar Rp 200.000 per dosis.

"Harganya tidak akan memberatkan pemerintah. Kisaran harganya Rp 200.000," kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 13 Oktober 2020.

Harga tersebut lebih murah daripada yang dipasarkan di China, yaitu us$ 29,75 atau sekitar Rp 421.000 per dosis. Sementara itu, vaksin Moderna yang mengklaim memiliki efektivitas 94 persen memiliki harga us$ 37 atau sekitar Rp 526.000 per dosisnya.

Baca Juga: Terus menanjak, kasus virus corona global menembus angka 70 juta

Lalu vaksin Pfizer/BioNTech yang memiliki tingkat efektivitas 95% disebutkan hanya dibandrol US$ 20 atau sekitar Rp 283.000 per dosis.

Sedangkan vaksin Johnson & Johnson harganya dipatok US$ 10 atau sekitar Rp 141.000, hampir sama dengan harga vaksin Sputnik.

Adapun vaksin AstraZeneca yang dibuat bersama Universitas Oxford dan memiliki efektivitas rata-rata 70%, dihargai US$ 4 atau sekitar Rp 57.000. Kemudian vaksin Novavax dipatok dengan harga US$ 16 atau sekitar Rp 226.000 per dosis. (Nur Fitriatus Shalihah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "75 Juta Orang Harus Bayar Sendiri, Ini Rincian Harga Vaksin Corona Indonesia".

Selanjutnya: Data Corona Indonesia, Jumat (11/12): Tambah 6.310 kasus, ingat protokol kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×