kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada 3 jenis sistem imun tubuh manusia, begini cara kerjanya


Rabu, 21 Juli 2021 / 22:10 WIB
Ada 3 jenis sistem imun tubuh manusia, begini cara kerjanya


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID - Tubuh manusia memiliki sistem pertahanan yaitu sistem yang menjaga agar tubuh tidak terserang infeksi virus dan bakteri.  

Sistem imunitas, dikutip dari LiveScience, adalah sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit dan gangguan yang dapat merusak tubuh.

Dalam kondisi yang prima, imun tubuh mampu melawan berbagai infeksi patogen seperti virus, bakteri, dan parasit. 

Jika kondisi tubuh menurun akibat kelelahan atau stres, imun tubuh juga akan melemah. Efeknya, tubuh bisa mudah terserang penyakit yang diakibatkan oleh virus atau ganggfaktor lainnya.

Sistem imunitas kita terbagi menjadi tiga jenis: imunitas alami (innate), buatan (adaptive), dan imunitas pasif. Bagaimana sistem tersebut bekerja pada tubuh?

Mari simak penjelasan tentang ketiga sistem imunitas tubuh di bawah ini yang dihimpun dari LiveScience dan Medical News Today

Baca Juga: Ini daftar makanan tinggi vitamin D yang baik untuk menangkal penyakit

Sistem imunitas alami

Saat lahir, manusia dibekali dengan sistem imunitas alami atau innate immunity. Sistem ini terdiri dari perlindungan baik dalam maupun di luar tubuh. Komponen yang masuk dalam sistem imun alami diantaranya:

  • Kulit
  • Enzim pada air mata dan minyak kulit
  • Dahak dan refleks batuk
  • Cairan asam lambung
  • Sel darah putih

Imun kita akan bekerja saat patogen, bisa berupa bakteri atau virus, masuk ke dalam tubuh. Antigen pada virus atau bakteri merangsang sistem imunitas untuk memproduksi antibodi guna menyerang infeksi tersebut. 

Sistem imun ini juga disebut sebagai sistem imun non-spesifik. Dinamai demikian karena imunitas ini tidak bisa melawan penyakit atau gangguan tertentu. 

Artinya, respon dari sistem imunitas alami lebih umum. Jika patogen mampu menembus pertahanan imunitas alami, tubuh memerlukan bantuan dari imunitas buatan. 

Baca Juga: 3 Sayur ini bisa menjadi penguat sistem imunitas yang kuat, coba yuk

Sistem imunitas buatan

Saat imunitas alami tidak mampu menghalau serangan virus atau bakteri, tubuh memerlukan pertahanan tambahan dari imunitas buatan atau adaptive immunity

Imunitas buatan didapat saat tubuh mulai mengenali beberapa jenis infeksi patogen. Kita memiliki imunitas ini setelah terserang penyakit tertentu. 

Proses dari pembentukan imunitas buatan ini terjadi saat tubuh terserang patogen. Patogen tersebut kemudian di proses dan diidentifikasi oleh tubuh. Kemudian sistem imun akan membuat antibodi yang didesain untuk mengatasi serangan patogen tersebut.

Setelah sembuh, sistem imun kita akan mengingat penyakit yang menyerang tubuh. Jika kelak terinfeksi dengan gangguan yang sama, tubuh sudah lebih siap melawan gangguan tersebut. 

Baca Juga: Syarat dan manfaat vaksin Covid-19 untuk anak-anak usia 12-17 tahun

Sistem imunitas pasif

Dua sistem imunitas di atas masuk dalam kategori aktif, diimana tubuh akan memproduksi sendiri antibodi untuk melawan penyakit. 

Namun demikian, tubuh manusia tidak selamanya mampu mengobati diri sendiri. Agar kekebalan tubuh semakin baik, imunitas pasif diberikan pada tubuh. 

Jenis imunitas ini "dipinjam" dari sumber lain kemudian diberikan pada tubuh. Contohnya adalah ASI yang diberikan pada bayi. ASI mengandung antibodi yang kemudian ditransfer kepada bayi saat ia menyusu. 

Selain dari ASI, sistem imunitas pasif juga didapat melalui imunisasi.  Imunisasi merupakan kegiatan pemberian vaksin kepada seseorang. Vaksin sendiri dibuat dari patogen (virus atau bakteri) yang sudah dilemahkan. 

Vaksin yang sudah diberikan, akan membantu tubuh untuk memproduksi antibodi yang sesuai dengan virus tertentu.

Selanjutnya: Rahasia sukses melamar ke perusahaan multinasional, IPK tinggi bukan kunci utama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×