kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

7 Hal yang Akan Terjadi Pada Tubuh jika Anda Tidak Makan Gula Selama Sebulan


Kamis, 20 Juli 2023 / 16:01 WIB
7 Hal yang Akan Terjadi Pada Tubuh jika Anda Tidak Makan Gula Selama Sebulan
ILUSTRASI. Gula tambahan.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Makanan dan minuman manis memang lezat dan bikin nagih. Ini 7 hal yang terjadi saat Anda tidak lagi mengonsumsi gula. 

Siapa yang tidak suka makanan dan minuman manis? Hampir semua orang suka makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi ini.

Baca Juga: Nasi Putih Bisa Memicu Diabetes?

Makanan dan minuman manis bisa membuat ketagihan, sehingga Anda ingin terus memakannya. 

Tahukah Anda jika makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan tinggi bisa meningkatkan jumlah kalori dalam makanan tersebut. 

Mengutip dari Eating Well, konsumsi makanan dan minuman tinggi gula memberikan dampak buruk untuk kesehatan seperti peningkatan berat badan dan gula darah. 

Jika Anda ingin mempertahankan kesehatan tubuh ada baiknya mulai mengurangi jumlah asupan gula tambahan. 

Ini yang akan tubuh Anda rasakan saat tidak mengonsumsi gula selama 1 bulan: 

1. Penurunan berat badan 

Hasil sebuah analisis dari banyak uji coba dan studi observasi yang diterbitkan dalam British Medical Journal menunjukkan bahwa mengurangi tambahan gula dalam makanan dari 10 sampai 71 gram per hari bisa menurunkan berat badan. 

Penelitian lain menunjukkan mengurangi asupan gula bisa menurunkan total kalori sebesar 14%, yang mungkin berarti Anda mengonsumsi 280 kalori lebih sedikit jika didasarkan pada jumlah kalori harian sebesar 2.000 kalori. 

Anda pertahankan untuk mengurangi asupan gula selama sebulan, Anda bisa kehilangan dua sampai tiga pon berat badan. 

2. Mencegah diabetes

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula tinggi terutama minuman manis bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2. 

Tidak mengonsumsi gula tambahan membuat tubuh lebih mudah mengatur berat badan dan menjaga kadar gula darah yang keduanya bisa menurunkan risiko diabetes. 

3. Memperlambat penuaan kulit 

Menghilangkan asupan gula tambahan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil bisa memperlambat laju penuaan kulit. 

Diet tinggi gula mengarah pada produksi AGEs (produk akhir glikasi lanjut) dan AGEs dikaitkan dengan percepatan proses penuaan kulit. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengurangi asupan gula bisa memperlambat efek penuaan yang dimiliki AGEs terhadap penuaan kulit sampai 25%. 

4. Jarang sakit 

Hasil review matic dari 13 penelitian dengan lebih dari 1.100 peserta menunjukkan bahwa semua jenis gula tambahan bisa meningkatkan kadar protein C reaktif, penanda peradangan utama. 

Peradangan kronis adalah reaksi kekebalan tubuh yang tidak sehat dan abnormal yang menyebabkan sistem kekebalan bekerja terlalu keras dan tambahan gula adalah komponen utama yang memperburuk peradangan. 

5. Menyidam gula akan menurun 

Asupan makanan dan minuman manis membuat Anda ingin makan terus. 

Hal ini terjadi karena gula memicu pelepasan dopamin yang merangsang pusat penghargaan di otak, mirip dengan efek obat adiktif pada otak. 

Mengurangi atau menghilangkan asupan gula bisa menurunkan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis. 

6. Mencegah depresi dan penurunan kognitif 

Mengurangi gula bisa membantu menjaga daya ingat tetap tajam seiring bertambahnya usia. 

Dalam studi cross-sectional tahun 2020 terhadap 3.623 orang Amerika berusia 60 tahun ke atas yang diterbutkan dalam jurnal Nutrients menunjukkan bahwa adanya pengaruh asupan gula tinggi dengan keparahan gangguan memori. 

7. Jantung lebih sehat 

Sebuah studi BioMed Central menemukan bahwa asupan gula tambahan yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko yang lebih besar penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke. 

Pola makan tinggi gula bisa meningkatkan tekanan darah, peradangan, dan hati memompa lemak berbahaya ke dalam aliran darah yang semuanya berkontribusi pada pengembangan penyakit kardiovaskular. 

Baca Juga: Selain Menurunkan Kolesterol, Ini Manfaat Teh Daun Jambu Biji

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×