kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

5 Mitos dan Fakta Seputar Omicron, Cek Kebenaran Varian Sangat Menular Ini


Kamis, 10 Februari 2022 / 23:00 WIB
5 Mitos dan Fakta Seputar Omicron, Cek Kebenaran Varian Sangat Menular Ini


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID -  Kementerian Kesehatan memperkirakan, puncak kasus Omicron di Indonesia akan terjadi pada akhir Februari nanti. Apa saja mitos dan fakta seputar varian sangat menular itu.

"Banyak banget mitos yang beredar seputar Covid-19 varian Omicron. Hal ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan infeksi penyakit tersebut," sebut akun Facebook Kementerian Kesehatan, dikutip Selasa (8/2). 

Tapi, apakah mitos tersebut benar? Yuk, kita lihat faktanya, melansir akun Facebook Kementerian Kesehatan.

1. Gejala ringan

Mitos: Omicron hanya menimbulkan gejala ringan
Fakta: Meskipun penuyebarannya lebih cepat, gejala Omicron tidak separah varian Delta. Tapi bagi lansia, orang dengan komorbid, dan orang yang belum divaksinasi tetap berpotensi kematian.

Baca Juga: Terus Bertambah, Pasien Tanpa Komorbid Dominasi Kematian Akibat Covid-19

2. Vaksin

Mitos: Vaksin tak mempan lumpuhkan Omicron
Fakta: Vaksin menjadi proteksi terbaik melawan Omicron. Data menunjukkan, 60% pasien Omicron di Indonesia yang meninggal dunia belum pernah divaksinasi.

3. Gejala parah

Mitos: Orang yang belum divaksinasi tidak akan bergejala parah akibat Omicron
Fakta: Orang yang belum divaksinasi justru yang paling rentan tertular Omicron. Pasien Omicron di rumahsakit kebanyakan yang belum vaksin.

Baca Juga: Waspada! Kemenkes: 1 dari 3 Orang Terinfeksi Covid-19 Tidak Mengalami Gejala

4. Infeksi

Mitos: Omicron tak bisa menginfeksi orang yang sebelumnya pernah terkena Covid-19
Fakta: Orang yang pernah positif Covid-19 juga bisa terkena Omicron. Vaksin sangat dianjurkan untuk menghindari gejala parah.

5. Masker

Mitos: Penggunaan masker tak bisa cegah penularan Omicron
Fakta: Pencegahan terbaik dari tertular Omicron adalah disiplin protokol kesehatan, termasuk memakai masker, mencuci tangan, dan mengurangi mobilitas, serta vaksinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×