Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebanyakan orang tahu tentang faktor risiko umum untuk serangan jantung seperti merokok, diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, dan kurangnya olahraga. Tetapi di samping itu, ada faktor lain atau kondisi kesehatan berbahaya yang dapat menyebabkan seseorang berisiko terkena serangan jantung.
Ahli jantung Steven Nissen menjelaskan faktor-faktor risiko serangan jantung yang belum banyak diketahui atau disadari.
1. Emosi yang intens
Penelitian telah menunjukkan, kemarahan dan kesedihan yang intens kadang-kadang dapat memicu serangan jantung. Hal ini kemungkinan besar terjadi karena peningkatan detak jantung dan tekanan darah yang tiba-tiba dipicu oleh emosi yang kuat.
Emosi ini lebih cenderung berdampak negatif pada orang-orang yang sudah berisiko lebih besar untuk serangan jantung karena faktor risiko klasik lainnya. Ada kondisi yang disebut Kardiomiopati Takotsubo, yang mungkin meniru serangan jantung, tetapi agak berbeda.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dengan emosi yang intens dan menghasilkan gejala nyeri dada mirip dengan serangan jantung. "Ini mungkin hasil dari kejang arteri," kata Dr Nissen.
"Dengan perawatan, fungsi jantung sering kembali normal setelah beberapa minggu. Kemudian pengujian umumnya menunjukkan sedikit atau tidak ada bukti serangan jantung," sambung dia.
Baca Juga: 5 Langkah mudah menghilangkan lemak perut
2. Aktivitas fisik mendadak
Melakukan aktivitas fisik yang tiba-tiba dan berat dapat menyebabkan serangan jantung pada orang yang tidak bugar secara fisik. Itu bisa terjadi dari sesuatu yang tampaknya tidak berbahaya seperti permainan pick-up bola basket, atau aktivitas yang relatif berat lainnya.
"Orang-orang yang tidak terbiasa berolahraga atau memiliki faktor risiko klasik untuk penyakit jantung sangat berisiko tinggi," kata dia.
3. Suhu dingin yang ekstrem
Suhu dingin yang ekstrem menyebabkan arteri menjadi rumit, sehingga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba. Gabungkan suhu dingin ini dengan aktivitas fisik yang berat, maka akan memberikan ketegangan terlalu banyak pada jantung.
Setiap tahun, lebih dari 11.000 orang ke rumah sakit gara-gara menyekop salju. Setidaknya 7% dengan masalah jantung.
Baca Juga: Jalan kaki di luar rumah dan treadmill, mana lebih bermanfaat?
4. Mengonsumsi makanan berat
Makanan berat kadang-kadang dapat memicu serangan jantung. Tidak ada yang tahu persis mengapa ini terjadi. Tetapi, makan tidak mengalihkan darah dari jantung dan mendorongnya ke arah saluran cerna bagian atas (GI) yang bermasalah untuk individu yang rentan terhadap serangan jantung.
Bagi yang berisiko terkena serangan jantung, ada baiknya anda membatasi asupan kalori secara keseluruhan dan menghindari mengonsumsi yang makanan besar.
5. Penyakit lain
Ketika kita didiagnosis dengan kondisi medis serius yang tampaknya tidak terkait dengan jantung, risiko serangan jantung mungkin tidak terlintas di benak kita. Untuk alasan ini, peran penyakit tertentu dalam meningkatkan risiko serangan jantung sering diabaikan.
Baca Juga: Waspada! Ini 4 tanda pertama tubuh terinfeksi Covid-19
Namun, ada beberapa penyakit yang diketahui dapat meningkatkan risiko serangan jantung antara lain:
- Penyakit radang seperti rheumatoid arthritis, lupus, dan penyakit lain yang dapat menyebabkan peradangan di pembuluh darah.
- Preeklampsia yang meningkatkan tekanan darah.
- Diabetes yang terjadi pada ibu hamil kehamilan sangat meningkatkan risiko serangan jantung.
- Gangguan tidur sleep apnea dapat menyebabkan penyakit jantung agresif yang meningkatkan risiko serangan jantung sebesar 30% selama lima tahun.
- Kanker payudara kiri yang melibatkan radiasi sebelumnya ke dada dapat merusak jantung.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Waspadai, 5 Faktor Pemicu Serangan Jantung yang Jarang Disadari.
Penulis: Ryan Sara Pratiwi
Editor: Glori K. Wadrianto
Baca Juga: Bisa mencegah penyakit jantung, ini makanan yang mengandung vitamin K
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News