kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

4 Gejala virus corona ini menunjukkan imunitas bisa bertahan lebih lama


Rabu, 13 Januari 2021 / 23:35 WIB
4 Gejala virus corona ini menunjukkan imunitas bisa bertahan lebih lama


Sumber: Kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Sebuah studi terbaru memperlihatkan, ada hubungan antara gejala virus corona baru dengan imunitas yang mungkin diperoleh pasien setelah pemulihan. 

Antibodi setelah terinfeksi virus corona hanya dapat bertahan selama 3-6 bulan, dan setelah itu akan mulai berkurang. 

Namun, para ahli percaya, tingkat antibodi atau kekebalan yang tubuh seseorang miliki bisa menentukan risiko reinfeksi virus corona. 

Tingkat kekebalan tubuh juga berperan pada orang dengan komorbiditas tertentu, yang lebih mungkin untuk terinfeksi lagi virus corona. 

Mengutip Times of India, penelitian University of Wisconsin, Amerika Serikat, menegaskan, gejala virus corona dapat menunjukkan seberapa besar seseorang berisiko untuk reinfeksi. 

Baca Juga: Pandemi virus corona memburuk, Italia perpanjang keadaan darurat

Menurut para peneliti, orang-orang dengan kasus infeksi yang lebih ringan memiliki kekebalan yang lebih rendah. 

Studi ini menganalisis sampel darah dari 113 pasien yang pulih dari Covid-19 selama lima minggu, kemudian dibandingkan dengan sampel darah yang diambil setelah tiga bulan. 

Temuan penelitian juga membuktikan, orang-orang dengan penyakit Covid-19 yang parah lebih mungkin memiliki antibodi yang lebih kaya dan lebih lama. 

Mengacu hasil penelitian tersebut, ada empat gejala virus corona yang menunjukkan imunitas dapat bertahan lebih lama: 

Baca Juga: China lockdown 4 kota, 28 juta orang jalani karantina rumah

1. Demam lebih dari seminggu

Biasanya, demam tinggi dengan suhu di atas 38,5 derajat Celcius dapat mengindikasikan gejala virus corona setelah 4-5 hari terinfeksi. 

Dalam penelitian tersebut, demam yang berlangsung lama membuat tubuh bekerja ekstra untuk menghasilkan lebih banyak antibodi. 

Respons peradangan sistemik seperti demam, penting untuk memasang respons kekebalan tubuh yang baik. Selain itu, demam juga bisa menjadi alasan mengapa kasus Covid-19 yang lebih ringan memiliki lebih sedikit antibodi. 

Baca Juga: 3 Menteri dan 1 wakil menteri Malaysia terjangkit virus corona




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×