kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

3 cara memilih obat Malaria yang tepat


Jumat, 24 Juli 2020 / 14:22 WIB
3 cara memilih obat Malaria yang tepat


Penulis: Belladina Biananda

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Gejala yang muncul saat Anda terserang penyakit ini adalah demam, sakit kepala, dan menggigil. Cara memilih obat malaria harus Anda ketahui agar penyakitnya tidak semakin parah.

Diagnosis Penyakit Malaria

Mayo Clinic (mayoclinic.org) mengatakan bahwa Penyakit Malaria perlu didiagnosis terlebih dahulu sebelum pasien mengonsumsi obat Malaria. Dokter akan meninjau riwayat kesehatan yang Anda miliki, dibarengi dengan tes fisik dan tes darah.

Tes darah adalah satu-satunya cara untuk mendiagnosis Penyakit Malaria. Dari tes darah, dokter bisa mengetahui kemunculan parasit dalam darah untuk mengetahui apakah itu Malaria atau tidak. Karena jenisnya yang bermacam-macam, tes darah juga akan menunjukkan jenis parasit Malaria dalam tubuh penderita.

Baca Juga: Catat! Inilah cara menghilangkan mata panda secara alami

Tak hanya itu, tes darah juga memberikan petunjuk apakah ada komplikasi lain yang menyebabkan Penyakit Malaria. Beberapa tes darah membutuhkan waktu beberapa hari untuk menunjukkan hasilnya. Namun, ada pula tes darah yang hanya membutuhkan waktu selama 15 menit.

Obat Malaria

Untuk mengatasi penyakit, Anda perlu mengonsumsi obat Malaria. CDC (Centers for Disease Control and Prevention) memberikan beberapa pertimbangan saat memilih obat malaria, yaitu:

  1. Obat yang direkomendasikan berbeda-beda tiap negara. Anda bisa melakukan cek di Malaria Information by Country di laman cdc.gov.
  2. Tidak semua obat memiliki kandungan 100% antimalaria. Anda perlu menggunakan perlengkapan tambahan agar tidak terserang Penyakit Malaria, seperti menggunakan anti serangga dan pakaian lengan panjang.
  3. Perhatikan kombinasi obat Malaria dengan obat lainnya yang sedang dikonsumsi. Jika tidak hati-hati, tubuh bisa terkena alergi.

Baca Juga: Diet tanpa nasi ala Aurel Hermansyah dan Nia Ramadhani, mau tahu?

Mayo Clinic menjelaskan, obat Malaria biasanya terdiri dari artemisinin-based combination therapies (ACTs) dan chloroquin phosphate. ACTs biasanya terdiri dari 2 obat di mana tiap obat melawan parasit Malaria dengan cara yang berbeda.

Sedangkan chloroquin phosphate adalah obat Malaria untuk parasit yang sensitif terhadap obat. Namun, Mayo Clinic menambahkan bahwa sebagian parasit Malaria di banyak negara kebal dengan chloroquin, jadi obat malaria ini tidak efektif lagi untuk dipakai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×