Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai bagian dari upaya mencegah kejadian yang tidak diinginkan, gejala gula darah tinggi penting dikenali.
Melansir Mayo Clinic, gula darah tinggi atau hiperglikemia terjadi ketika ada terlalu banyak gula dalam darah. Kenaikan kadar gula darah terjadi saat tubuh memiliki terlalu sedikit insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan benar.
Kondisi ini paling sering dikaitkan dengan diabetes. Beberapa faktor dapat berkontribusi terhadap hiperglikemia pada penderita diabetes. Ini termasuk:
- Pilihan makanan
- Aktivitas fisik
- Keparahan penyakit
- Obat nondiabetes
- Melewatkan atau tidak minum cukup obat penurun gula darah
Baca Juga: 4 Manfaat daun salam, cocok untuk penderita diabetes
Gula darah tinggi adalah kondisi yang penting untuk segera ditangani.
Pasalnya, jika tidak diobati, hiperglikemia dapat menjadi parah dan menyebabkan komplikasi serius yang memerlukan perawatan darurat, seperti koma diabetes (kehilangan kesadaran).
Dalam jangka panjang, gula darah tinggi persisten dapat menyebabkan komplikasi yang memengaruhi saraf, pembuluh darah, jaringan, dan organ.
Kerusakan pembuluh darah dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Sementara kerusakan saraf bisa juga menyebabkan kerusakan mata, kerusakan ginjal, serta luka yang tidak dapat disembuhkan.
Baca Juga: 4 Gejala Penyakit Kolera, dari Kram otot hingga Dehidrasi