kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yuk lindungi anak dari dampak buruk menonton TV dengan 6 cara ini


Rabu, 10 Maret 2021 / 15:01 WIB
Yuk lindungi anak dari dampak buruk menonton TV dengan 6 cara ini
ILUSTRASI. Yuk lindungi anak dari dampak buruk menonton TV dengan 6 cara ini. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/hp.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Televisi atau biasa disingkat TV, menjadi barang elektronik yang wajib dimiliki di setiap rumah. Dengan memiliki TV, masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan akses informasi dan hiburan. 

Anak-anak hingga orang dewasa bisa mudah menikmati berbagai tayangan yang disiarkan oleh stasiun televisi. Karena mudah diakses, orang tua perlu hati-hati agar anak tidak mendapatkan dampak buruk saat menonton TV. 

Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini memberikan cara untuk mengurangi dampak negatif menonton TV bagi anak 

Ada enam cara mengurangi dampak buruk menonton TV untuk anak, yang dibagikan melalui Instagram Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (9/3)

Mari simak cara mengurangi dampak menonton TV untuk anak di bawah ini dirangkum dari Instagram Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. 

  • Membatasi waktu menonton TV

Sekarang banyak stasiun televisi yang menayangkan tayangan yang digemari anak-anak. 

Meskipun tayangan tersebut sudah pas untuk buah hati, jangan sampai Anda membiarkan anak untuk menonton TV terus. 

Menurut Akademi Pediatri Amerika, durasi menonton TV untuk anak idealnya selama 1-2 jam tiap harinya. 

Menonton TV terlalu lama bisa berdampak buruk pada perkembangan sosialisasi anak. Anak menjadi kurang bermain dan melatih fisiknya karena sering duduk di depan TV.

Baca Juga: 4 Permainan seru dan sederhana ini bisa bantu latih motorik halus anak, lo

  • Jangan makan sambil menonton

Banyak orang tua yang memanfaatkan TV agar anak mudah disuapi makanan. Padahal, makan sambil menonton TV bisa memicu obesitas pada anak bahkan orang dewasa. 

Saat sedang menonton, anak akan fokus pada tayangan yang dia lihat. Efeknya, anak menjadi tidak tahu berapa banyak makanan yang dia konsumsi. 

  • Jangan letakkan TV di kamar anak

Beberapa keluarga memasang televisi di setiap kamar termasuk kamar anak. Dengan demikian kesempatan anak untuk menghabiskan waktu dengan menonton TV lebih besar. 

Orang tua juga lebih sulit mengawasi program apa saja yang ditonton buah hati. Letakkan TV di ruangan yang bisa diawasi dengan baik oleh orang tua agar mudah mengawasi anak. 

  • Pilih tayangan yang edukatif

Tidak semua tayangan yang ada di televisi bisa dinikmati anak-anak. Agar buah hati tetap mendapatkan pengetahuan yang sesuai, pilih tayangan yang memang pas untuk mereka.

Tayangan edukasi atau kartun bisa menjadi pilihan untuk anak-anak. Jika memiliki dana lebih, Anda bisa berlangganan TV kabel yang menyediakan lebih banyak tayangan edukatif. 

  • Mendampingi anak saat menonton TV

Ada baiknya jika orang tua mendampingi anak saat menonton TV. Anak kecil masih belum bisa mencerna dengan baik informasi yang disajikan di tayangan televisi. 

Dengan didampingi orang tua, Anda bisa memberikan penjelasan tentang tayangan yang sedang ditonton bersama buah hati. 

  • Berikan contoh yang baik

Dampak buruk menonton TV untuk anak ditekan jika mereka mencontoh perilaku baik dari orang tua. Tunjukkan sikap yang baik saat menonton TV seperti menonton dengan jarak yang tidak terlalu dekat. 

Anda juga harus bisa mengendalikan diri dengan tidak menonton TV hingga larut malam dan tidak makan saat menonton TV. 

Dengan demikian, anak bisa belajar dan meniru dari kebiasaan orang tua mereka. 

Selanjutnya: Macam-macam warna pada ASI, tidak perlu panik jika tidak berwarna putih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×