Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah orang kerap mengabaikan serangan stroke ringan. Pasalnya, serangan stroke ringan atau dalam istilah medis dikenal sebagai Transient Ischemic Attack (TIA) umumnya berlangsung singkat.
Baca Juga: Awas keliru, ini beda gejala asma dan pneumonia yang harus Anda ketahui
Padahal, stoke ringan bisa jadi tanda serangan stroke yang lebih berat.
Penyebab dan gejala stroke ringan
Penyebab stroke ringan umumnya karena penyumbatan pembuluh darah arteri di otak.
Melansir Harvard Health Publishing, gumpalan darah dan plak berisi kolesterol dapat menghalangi aliran darah dalam arteri yang mengarah ke otak.
Begitu ada penyumbatan pembuluh darah di otak, penderita bisa mengalami gejala stroke ringan seperti:
- Mati rasa atau merasa lemah di wajah, lengan, kaki, atau salah satu bagian tubuh
- Susah menggerakkan jari, tangan, lengan, atau kaki
- Bingung
- Susah bicara atau memahami apa yang dikatakan seseorang
- Susah melihat atau mendengar apabila salah satu mata atau telinga ditutup Pusing
- Susah berjalan, kehilangan keseimbangan, dan susah koordinasi antarbagian tubuh
Umumnya penyumbatan pembuluh darah arteri pada stroke ringan cukup kecil. Sehingga, sistem di dalam tubuh bisa dengan cepat membuka kembali arteri yang tersumbat dan mengentikan gejalanya.
Gejala stroke ringan bisa sembuh atau hilang dalam waktu kurang dari 24 jam. Penyumbatan yang lebih besar atau lebih kuat bisa menyebabkan stroke lebih berat.
Cara mengatasi stroke ringan
Tidak seperti stroke berat, stroke ringan tidak menyebabkan kerusakan atau kecacatan jaringan otak permanen.
Namun, seperti yang sudah disinggung di atas, stroke ringan bisa jadi peringatan kemungkinan serangan stroke berat di kemudian hari. Melansir Healthline, terdapat beberapa cara mengatasi stroke ringan.
Fokus perawatan stroke ringan di tahap awal adalah melancarkan aliran darah ke otak. Selain itu, perawatan stroke ringan turut menyasar identifikasi dan mengurangi risiko stroke yang lebih berat.
Beberapa cara mengatasi stroke ringan termasuk pemberian obat-obatan, prosedur medis, dan perubahan gaya hidup.
1. Obat untuk stroke ringan
Jenis obat untuk stroke ringan termasuk obat untuk mencegah pembekuan darah.
2. Prosedur medis stroke ringan
Selain obat-obatan, terkadang dokter merekomendasikan tindakan medis seperti prosedur bedah dengan kateter atau operasi untuk kasus penyempitan pembuluh darah yang parah.
3. Rekomendasi perubahan gaya hidup
Perubahan gaya hidup direkomendasikan untuk mencegah serangan stroke yang lebih parah di masa mendatang. Setelah serangan stroke ringan, penderita perlu:
- Rajin berolahraga
- Menjaga berat badan tetap ideal
- Makan lebih banyak buah dan sayur
- Mengurangi makanan yang digoreng dan manis
- Cukup tidur
- Mengurangi stres
- Mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol.
Dengan mengupayakan beberapa cara mengatasi stroke ringan yang tepat di atas, serangan stroke berat di kemudian hari bisa dicegah.(Mahardini Nur Afifah)
Baca Juga: Wow, ini manfaat konsumsi kunyit dan madu untuk kesehatan tubuh Anda
Selanjutnya: Ini obat herbal yang efektif meredakan asam lambung Anda
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Mengatasi Stroke Ringan"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News