kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada varian baru Covid-19, epidemiolog: Terus terapkan protokol kesehatan


Sabtu, 06 November 2021 / 08:00 WIB
Waspada varian baru Covid-19, epidemiolog: Terus terapkan protokol kesehatan


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Masyarakat harus kembali waspada terhadap penyebaran virus Covid-19. Kendati jumlah kasus di Indonesia terus menurun, akan tetapi virus corona terus bermutasi. Yang teranyar, muncul varian AY.4.2.

Melansir Forbes, AY merupakan varian virus Covid-19 seperti varian Delta. Lalu ada subvarian, yang merupakan varian dari varian. 

Menurut pembaruan epidemiologis Mingguan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terbaru, AY.4.2 adalah subvarian Delta yang kini telah menyebar ke setidaknya 42 negara berbeda, termasuk AS, Inggris dan Rusia.

Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman mengingatkan, meski kasus covid di Indonesia sudah mulai turun, masyarakat harus tetap waspada dan terus menjaga protokol kesehatan.

“Jadi jangan mentang-mentang sudah turun kita lengah. Ini tidak cukup dengan hanya makan sehat dan minum vitamin saja. Tetapi penerapan 3T dan 5M seperti mencuci tangan, jaga jarak, dan menggunakan masker harus tetap dilakukan,” kata Dicky kepada Kontan.co.id, Jumat (5/11).

Baca Juga: Pemerintah waspadai varian Corona AY.4.2

Dia juga mengimbau agar pemerintah untuk terus memberi arahan dan edukasi kepada masyarakat, agar tidak lengah kembali seperti kasus covid gelombang 2 lalu. 

Menurutnya gelombang 2 covid tersebut harus menjadi pembelajaran penting agar perekonomian Indonesia tidak lagi turun.

Selain itu, Dicky mengatakan, varian baru tersebut memang belum masuk ke Indonesia. Akan tetapi, besar kemungkinan varian tersebut akan masuk ke Indonesia dan tinggal menunggu waktu saja. Hal ini mengingat pintu masuk dari luar negeri ke Indonesia sudah dibuka.

“Sehingga, masyarakat dan pemerintah jangan dulu bersenang hati karena kasus ini turun, kita masih terancam akan terkena varian baru itu. Kita masih dalam situasi yang belum aman,” papar Dicky.

Dicky juga berharap, pemberlakuan PPKM berlevel tetap terus dilakukan hingga pandemi ini benar-benar tidak ada. Dia juga mengingatkan, bawa meski PPKM akan ada di level 1, protokol kesehatan ketat tetap harus diterapkan, sampai sudah ada uji klinis bahwa di Indonesia sudah aman untuk beraktivitas normal. 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Waspada! 131 Kabupaten/kota catat lonjakan kasus Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×