kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.567.000   7.000   0,45%
  • USD/IDR 15.703   0,00   0,00%
  • IDX 7.574   4,17   0,06%
  • KOMPAS100 1.170   -1,95   -0,17%
  • LQ45 921   -3,22   -0,35%
  • ISSI 231   0,26   0,11%
  • IDX30 474   -2,28   -0,48%
  • IDXHIDIV20 568   -1,28   -0,23%
  • IDX80 133   -0,19   -0,14%
  • IDXV30 141   0,91   0,65%
  • IDXQ30 158   -0,72   -0,45%

Waspada Toxic Parents, Ini 6 Ciri-Ciri Orangtua Toksik yang Wajib Dihindari


Kamis, 31 Oktober 2024 / 20:25 WIB
Waspada Toxic Parents, Ini 6 Ciri-Ciri Orangtua Toksik yang Wajib Dihindari
ILUSTRASI. Waspada Toxic Parent, Ini 6 Ciri-Ciri Orangtua Toksik yang Wajib Dihindari


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Toxic parents atau orangtua toksik harus dihindari karena bisa membawa pengaruh yang tidak baik untuk tumbuh kembang anak.

Masing-masing orang tua memiliki pola asuh sendiri dengan harapan pola asuh tersebut bisa membantu anak tumbuh dengan baik. 

Tapi tanpa sadar beberapa pola asuh bisa menjurus ke pola asuh yang toxic. Pola asuh ini harus dihindari karena bisa berefek buruk pada anak. 

Melansir dari Psychcentral, toxic parents dikategorikan sebagai orang tua yang keliru dalam mengasuh anak. Orang tua yang abusive, tidak dewasa, hingga mengalami gangguan mental masuk dalam kategori toxic parents. 

Baca Juga: 9 Rahasia Sukses Elon Musk saat Menjalankan Bisnisnya yang Bisa Anda Contek

Orang tua yang toxic bisa mengakibatkan banyak luka psikologis pada anak. Dampak dari orang tua toxic ini bisa bertahan sangat lama hingga anak dewasa.

Apa saja tanda dari orang tua toxic? Berikut ini ciri-ciri toxic parents yang harus dihindari dirangkum dari Psychology Today dan Psychcentral.

  • Terus mengkritik dan merendahkan

Terus mengkritik menjadi ciri-ciri toxic parents selanjutnya. Ada saja kesalahan anak yang "terlihat" oleh orang tua. Mereka menjadikan kesalahan tersebut sebagai bahan untuk mengkritik anak. 

Orang tua toxic juga cenderung meremehkan dan merendahkan anak. Mereka menganggap usaha anak tidak penting dan meremehkannya. 

  • Tidak mau menghargai

Orang tua toxic cenderung tidak mau menghargai usaha anak. Mereka selalu menganggap usaha anak kurang dan salah. Tidak jarang toxic parents selalu mencari kesalahan pada anak mereka.

Toxic parents juga enggan memberikan apresiasi pada prestasi anak. Bagi mereka apapun yang dikerjakan oleh anak tidak pernah sempurna.

  • Tidak menghargai privacy anak

Orang tua toxic cenderung ingin mencampuri segala urusan anak. Mereka tidak membiarkan anak untuk memiliki ruang pribadi. 

Orang tua selalu ingin tahu tentang kehidupan pribadi anak. Beberapa orang tua bahkan menaruh pelacak pada ponsel dan membuka personal chat anak. Orang tua juga sering memberikan nasihat yang berlebihan dan kadang memaksa. 

  • Terlalu mengontrol

Anak tidak diberikan kebebasan sesuai dengan usia mereka. Orang tua terlalu mengontrol segala tindakan anak. Mereka tidak membiarkan anak untuk melakukan apapun tanpa seizin orang tua. 

Saat memilih, orangtua yang toxic akan berusaha untuk ikut campur dan mengarahkan pilihan anak.

Tonton: Ukraina Meminta Pasokan Rudal Tomahawk dari AS, Mungkinkah Dikabulkan?

  • Memaksakan kehendak

Toxic parents biasanya memiliki standar yang tinggi untuk anak-anak mereka. Orang tua memaksa anaknya tumbuh seperti yang mereka harapkan. 

Tidak jarang mereka memaksa anak untuk mengikuti aturan dan standar mereka. Seperti harus mendapatkan nilai bagus, menjadi juara kelas, dan sebagainya.

  • Tidak mau kalah

Ciri-ciri toxic parents yang terakhir adalah tidak mau kalah. Banyak orang tua merasa paling benar karena mereka lebih berpengalaman. 

Mereka mengabaikan pendapat anak dan merasa orang tua paling benar. Orang tua juga lebih fokus pada kebutuhan pribadi. Mereka mengambil keputusan berdasarkan sudut pandang mereka tanpa melihat pendapat anak.

Selanjutnya: Belanja Konsumen AS Naik Lampaui Ekspektasi pada September 2024

Menarik Dibaca: Hujan Petir Landa Daerah Ini, Cek Prakiraan Cuaca Besok (1/11) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×