kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada penyakit TBC, ini cara mencegah penyebaran penyakitnya


Selasa, 30 November 2021 / 05:00 WIB
Waspada penyakit TBC, ini cara mencegah penyebaran penyakitnya


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Jakarta. Salah satu penyakit yang menyerang pernapasan yang perlu diwaspadai adalah Tuberkulosis atau TBC. 

Bersumber dari data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tahun 2020, jumlah kasus TBC di Indonesia menempati peringkat ketiga di dunia. 

Melihat data tersebut, masyarakat perlu mengetahui penularan serta cara mencegah penularan dari penyakit yang menyerang pernapasan ini. 

Melansir dari situs ugm.ac.id, dokter spesialis paru RSA Universitas Gadjah Mada (UGM), Ahmad Fikri Syadzali, mengungkapkan jika ada dua kondisi orang yang tentang terkena TBC. 

Kondisi orang yang rentan terkena TBC adalah orang yang berusia tua, orang dengan tingkat pendidikan rendah, faktor ekonomi, penyakit daya tahan tubuh, dan perokok. 

"Semakin tua seseorang maka risiko terkena TBC juga semakin besar," jelas Dokter Fikri dalam talkshow yang ditayangkan di kanal YouTube RSA UGM. 

Baca Juga: Lowongan kerja terbaru 2021 di KSEI, ini posisi dan persyaratannya

Tingkat pendidikan pengaruhi risiko terkena TBC

Berdasarkan penelitian, Dokter Fikri juga menambahkan bahwa orang dengan tingkat pendidikan rendah juga berisiko tinggi terkena TBC.

Orang-orang dengan tingkat pendidikan rendah cenderung tidak sadar dan tidak ingin mengetahui informasi tentang penyakit TBC. 

Kebanyakan dari masyarakat tersebut tidak tertarik dengan informasi seperti cara penularan penyakit TBC, gejala-gejala yang ditimbulkan, dan hal-hal lainnya, termasuk cara menghadapi penyakit TBC. 

Dokter Fikri mengungkapkan jika banyak orang tidak mengetahui jika pengobatan TBC sebenarnya gratis. Pengobatan tersebut termasuk dengan obat-obatan yang telah dibiayai pemerintah. 

Minimnya informasi tentang pengobatan TBC yang gratis membuat banyak orang enggan untuk memeriksakan atau mengobati diri ke dokter. Alasan yang biasa diberikan adalah obat-obatan untuk TBC yang sangat mahal. 

Selain tingkat pendidikan, orang dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah juga rentan terkena penyakit TBC. 

“Orang-orang dengan ekonomi menengah ke bawah cenderung memiliki rumah yang tidak mempunyai ventilasi rumah yang bagus, pencahayaan yang kurang, lembab dan lain sebagainya," jelas Dokter Fikri.

Tempat atau ruangan yang lembab, gelap, serta pencahayaan yang kurang menjadi tempat perkembangan kuman penyebab penyakit TBC. 

Baca Juga: Pendaftaran calon Tamtama PK TNI AU tahun 2022 sudah dibuka, lulusan SMP bisa daftar

Cara mencegah penularan penyakit TBC

TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh micro-bakteri tuberculosis. Penyebaran penyakit TBC melalui percikan atau droplet dari mulut. 

Saat batuk, seseorang bisa mengeluarkan sekitar 3.000 droplet. Sedangkan saat bersin, ada sebanyak 1 juta droplet yang keluar. Setiap droplet yang dikeluarkan, diketahui bisa mengandung 1-5 kuman penyebab TBC. 

Untuk mencegah penyakit TBC, kita perlu melakukan beberapa langkah berikut ini:

  • Menjalankan pola hidup sehat
  • Memakai masker
  • Menggunakan etika saat batuk dan bersin
  • Mencuci tangan setelah batuk dan bersin
  • Pastikan fentilasi udara dan pencahayaan rumah bagus
  • Segera periksa ke dokter jika kontak dengan pasien TBC
  • Minum obat sesuai anjuran dokter jika terkena TBC

Pencahayaan yang bagus bisa mencegah penyakit TBC karena cahaya matahai bis membunuh kuman penyebab penyakit ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×