kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada gejala Covid-19 pada anak yang paling sering muncul


Jumat, 04 Desember 2020 / 09:19 WIB
Waspada gejala Covid-19 pada anak yang paling sering muncul
ILUSTRASI. Di antara ribuan anak yang diuji virus corona atau Covid-19, gejala yang paling sering ditemukan sakit perut, kehilangan rasa. REUTERS/Kim Hong-Ji


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sebuah penelitian di Kanada menemukan, di antara ribuan anak yang diuji virus corona atau Covid-19, gejala yang paling sering ditemukan adalah sakit perut, kehilangan rasa atau bau, demam dan sakit kepala. 

Melansir Web MD, para peneliti mencatat, sepertiga dari anak-anak dan remaja dengan virus corona tidak menunjukkan gejala.

“Karena lebih dari sepertiga pasien anak-anak yang dites positif terinfeksi virus corona atau SARS-CoV-2 tidak menunjukkan gejala, mengidentifikasi anak-anak yang kemungkinan terinfeksi merupakan tantangan. Memang, proporsi infeksi SARS-CoV-2 tanpa gejala pada anak-anak adalah mungkin jauh lebih tinggi daripada yang telah kami laporkan, mengingat kemungkinan bahwa banyak yang tidak hadir untuk pengujian," jelas Dr. Finlay McAlister, dari University of Alberta, Edmonton, beserta timnya.

Selain gejala di atas, batuk dan pilek juga sering terjadi di antara anak-anak yang dites positif. Akan tetapi, para peneliti mengatakan keluhan yang sama itu umum di antara anak-anak yang dites negatif dan tidak dapat dianggap sebagai tanda-tanda infeksi virus corona atau Covid-19.

"Banyak gejala serupa influenza lainnya (seperti batuk, [pilek] dan sakit tenggorokan) yang sama, atau lebih umum, pada anak-anak yang dites negatif untuk SARS-CoV-2," dan dengan demikian memiliki nilai prediksi yang terbatas untuk mendeteksi Covid- 19 pada anak-anak," tulis tim riset dalam CMAJ (Jurnal Asosiasi Medis Kanada) edisi 24 November.

Baca Juga: Angka infeksi RI rekor, ini 11 gejala infeksi Covid-19 yang harus diwaspadai

"Penemuan ini menunjukkan bahwa administrator kuesioner skrining untuk sekolah atau tempat penitipan anak mungkin ingin mempertimbangkan untuk menilai kembali gejala yang mereka skrining untuk memasukkan hanya gejala yang paling terkait erat dengan hasil swab positif untuk infeksi SARS-CoV-2," para peneliti melaporkan.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap lebih dari 2.400 anak di provinsi Alberta, Kanada, yang dites virus corona antara 13 April dan 30 September 2020.

Baca Juga: Penelitian sebut virus corona bisa menyerang otak melalui hidung

Mengutip Web MD, hasil riset menunjukkan, kehilangan bau atau rasa tujuh kali lebih tinggi pada anak-anak dengan virus corona atau Covid-19; sakit perut lima kali lebih mungkin, dan sakit kepala dua kali lebih mungkin. Sementara, demam 68% lebih mungkin terjadi pada anak-anak dengan hasil tes positif.

Pada anak-anak dengan kehilangan penciuman atau rasa dikombinasikan dengan sakit kepala dan sakit perut, kemungkinan hasil tes positif 65 kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak dan remaja tanpa gejala tersebut, menurut penelitian.

Selanjutnya: Inilah perbedaan kehilangan indra penciuman pada gejala corona dengan pilek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×