kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada, efek Covid-19 pada anak-anak ternyata lebih berbahaya dari perkiraan


Senin, 08 Februari 2021 / 12:50 WIB
Waspada, efek Covid-19 pada anak-anak ternyata lebih berbahaya dari perkiraan


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - London. Anak-anak bisa dengan mudah sembuh dari infeksi virus corona. Namun, berbagai kasus juga ditemukan bahwa Covid-19 pada anak-anak juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang berbahaya.

Di Inggris sekitar 74.000 anak sudah terjangkit Covid-19. Para ahli khawatir anak-anak yang tertular Covid-19 bisa mengalami masalah kesehatan jangka panjang yang melumpuhkan.

Gejala Covid-19 berupa sakit kepala, kelelahan, kabut otak, nyeri otot, kejang, dan kelumpuhan. Namun, sebagian besar anak-anak yang tertular Covid-19 tidak mengalami gejala atau efek jangka panjang.

Seorang ibu, Nichola Careless, mengatakan putranya yang berusia 12 tahun, Mani, telah "berubah dari suka bermain rugby dan sepak bola menjadi duduk di kursi roda" setelah tertular Covid-19 pada September.

Baca juga: Perlu tahu! Ini 4 kelompok orang yang perlu mendapatkan vaksin Covid-19

Charlie Mountford-Hill mengatakan kelima anaknya menderita sakit jantung, masalah pernapasan, ruam, mimisan dan sariawan dan "bukan anak yang sama" lagi. Para ahli menginginkan program vaksin virus corona untuk anak-anak dan tindakan baru di sekolah ketika murid kembali pada Maret di Inggris, dan setelah setengah semester di Skotlandia dan Wales.

Sebuah studi dari Kantor Statistik Nasional menemukan 15 persen dari 12-16 tahun dan 13 persen dari mereka yang berusia 2-11 tahun masih memiliki gejala 5 pekan setelah tes Covid-19 positif.

Anthony Costello, seorang dokter anak dan mantan direktur di WHO, mengatakan “banyak hal yang harus dikhawatirkan” dan separuh dari anak-anak dapat mengembangkan Covid-19, kecuali mereka divaksinasi. Costello berkata, “Ada 19 juta anak. Jika kita membiarkan mereka tetap tidak divaksinasi dan setengahnya terinfeksi, itu berarti 9,5 juta. Jika 15 persen mengalami gejala berkepanjangan, itu bisa berarti 1,3-1,5 juta,” ujarnya.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×