kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Waktu terbaik makan besar saat diet


Selasa, 03 November 2015 / 11:00 WIB
Waktu terbaik makan besar saat diet


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Jenis makanan bukan satu-satunya kunci diet yang sukses guna menurunkan berat badan.

Waktu makan, terutama makan besar juga penting dalam berdiet.

Ricki Friedman, seorang praktisi kesehatan yang juga pencetus situs diet Break the Weight, apa yang Anda makan dan kapan makanan tersebut dimakan merupakan dua hal yang sama-sama krusial dalam program penurunan berat badan.

Dengan kata lain, memilih jam makan bisa menjadi penentu sukses atau gagalnya diet.

Menurut Ricki, waktu terbaik untuk makan besar ialah pada jam 12 siang hingga 5 sore.

Karena pada saat itulah, seseorang masih memiliki waktu untuk beraktivitas setelah makan, seperti bekerja, berjalan-jalan, serta aktivitas lain yang bisa mendukung kinerja pencernaan.

Sehingga, tubuh masih memiliki kesempatan untuk mengubah kalori yang masuk menjadi energi.

Hasilnya, tubuh hanya akan menyimpan sedikit kalori yang tak terpakai sebagai cadangan lemak.

“Bila makan besar dilakukan lewat dari jam tersebut, seperti makan jam 7 malam misalnya, seseorang cenderung memilih bersantai setelah seharian penuh bekerja,” ujar Ricki, dikutip dari Sugarpop.com.

Tentu saja, pilihan itu bukanlah ide yang baik bila menginginkan tubuh yang bebas tumpukan lemak.

Saat bangun pagi pun, tubuh akan terasa kurang berenergi, penceranaan juga cenderung terganggu

Mengikuti saran Ricki memang terasa mudah, toh Anda tinggal memilih makan buah atau sayur setelah lewat dari jam 5 sore.

Namun, Ricki menemukan fakta sebaliknya.

Klien-kliennya mengaku kesulitan melakukannya, walau awalnya terdengar sangat mudah.

Ricki berpendapat, tidak makan berat di waktu malam merupakan sebuah tantangan emosional, jauh lebih berat ketimbang tantangan fisik seperti berolahraga.

“Kebanyakan orang makan malam bukan hanya karena lapar, namun untuk menghilangkan rasa jenuh atau untuk membangun suasana saat bertemu dengan kerabat. Sehingga makan dirasa mampu membangun mood baik,” lanjut Ricki.

Walau begitu, bukan berarti Anda tak boleh makan enak di waktu malam.

Ricki menambahkan, makan pizza tidaklah berdosa selama jumlah yang dimakan hanya 1 atau 2 slice kecil.

Saat makan pasta jenis lain pun, ajak seseorang untuk berbagi dan ambillah setengah porsi.

“Setelah itu, berjalanlah selama 30 menit. Aktivitas tersebut tak hanya membantu Anda mencapai berat badan ideal, namun bisa membuat Anda merasa lebih baik, ringan, dan puas keesokan harinya,” kata Ricki.

(Ayunda Pininta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×