Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk menghentikan sementara proses uji coba sekolah tatap muka seiring lonjakan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir pasca libur lebaran.
Sebelumnya, Pemerintah berencana menetapkan sekolah tatap muka yang dilakukan pada Juli 2021 mendatang dengan kondisi tenaga pendidik divaksin terlebih dahulu.
Walau aturan sekolah tatap muka berubah, Danny Buldansyah, Wakil Presiden Direktur Tri Indonesia, Danny Buldansyah memaparkan jika tiap anak sekolah perlu mendapatkan vaksin Covid-19 sebelum aturan sekolah tatap muka diberlakukan kembali. "Setuju sekali untuk memberikan vaksin kepada anak sekolah jelang sekolah tatap muka," ujarnya saat dihubungi oleh Kontan, Kamis (17/6).
Baca Juga: Tegakkan protokol kesehatan, Satgas Covid-19: Operasi yustisi terus dilakukan
Hal ini sama seperti Singapura yang tercatat juga akan memberikan vaksin BioNtech untuk anak usia 12-16 tahun jelang sekolah tatap muka.
Danny melanjutkan, selain memberikan vaksinasi kepada anak, penerapan prokes yang tersertifikasi sebaiknya dilakukan. "Juga sebaiknya ada pengawasan yang berkesinambungan terhadap penerapan prokes," sambungnya.
Danny memaparkan pula, jika vaksin kepada anak nanti tersedia, dirinya berharap vaksin tersebut dapat bersifat subsidi silang. Dengan kata lain, bagi warga yang mampu secara ekonomi, maka vaksin berbayar.
Sebaliknya, vaksin diberikan gratis kepada anak dari kalangan tidak mampu. "Sebaiknya vaksin berbayar bagi yang mampu dan gratis bagi yang tidak mampu. Jadi, terjadi subsidi silang," pungkasnya
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Melonjak, Indonesia masuk 10 besar negara dengan kasus mingguan Covid-19 tertinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News