kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wabah Campak Melanda, Kenali Gejala & Tanda-Tanda Penyakit Campak Akan Sembuh


Selasa, 31 Januari 2023 / 04:55 WIB
Wabah Campak Melanda, Kenali Gejala & Tanda-Tanda Penyakit Campak Akan Sembuh


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah campak melanda Indonesia. Bahkan sejumlah daerah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak. Simak gejala campak pada anak dan tanda-tanda penyakit campak akan sembuh.

Campak adalah penyakit yang umumnya terjadi pada anak-anak. Gejala penyakit campak antara lain timbul bintik-bintik merah di kulit dan demam tinggi.

Sampai saat ini belum ada obat campak khusus. Imunisasi menjadi cara terbaik untuk mencegah penyakit yang disebabkan infeksi virus paramyxovirus tersebut.

Biasanya, penyakit campak bisa sembuh sendiri. Namun, kita tidak boleh meremehkan penyakit campak.

Baca Juga: Kasus Campak Meningkat, Ini 5 Cara Mencegah Penularan Campak Pada Anak

Gejala penyakit campak pada anak

Penyakit campak rawan menular pada anak-anak. Berikut gejala penyakit campak pada anak-anak:

Gejala campak pada anak muncul 10 hingga 14 hari setelah tubuh terinfeksi virus. Mengutip dari Mayo Clinic, ada beberapa Gejala campak yang biasanya terjadi.

Gejala campak pada anak-anak tersebut meliputi demam, batuk kering, hidung berair, sakit tenggorokan, dan mata bengkak atau konjungtivitis.

Selama dua hingga tiga minggu, gejala campak pada anak-anak terus berkembang dalam beberapa fase. Setelah melewati masa inkubasi 10 hingga 14 hari, gejala campak itu akan berlangsung selama dua hingga tiga hari.

Setelah itu, gejala campak pada anak-anak yang muncul adalah ruam yang terdiri dari bintik merah. Ruam muncul pertama kali di wajah, kemudian menjalar ke paha dan kaki. Pada tahap ini, seseorang bisa mengalami demam tinggi.

Seseorang yang menderita campak bisa menularkan penyakit ke orang lain. Mayo Clinic menyebutkan, masa penularan adalah delapan hari, yaitu empat hari sebelum dan sesudah Gejala campak muncul.

Penyebab campak

Selain karena belum mendapat vaksin, ada faktor lain yang membuat seseorang lebih risiko terkena campak. Berikut penyebab campak.

Pertama, penyebab campak meningkat saat Anda mengunjungi daerah lain di mana penyakit campak sedang menyebar luas.

Kedua, tubuh yang kekurangan vitamin A juga meningkatkan risiko munculnya Gejala campak. Jadi, jangan lupa untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin A.

Dilansir dari Kompas.com, Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prima Yosephine mengatakan, KLB tersebut ditetapkan oleh pemerintah daerah (Pemda) setempat.

Untuk diketahui, suatu daerah dinyatakan KLB jika terdapat minimal 2 kasus campak yang sudah terkonfirmasi pemeriksaan laboratorium dan punya kaitan epidemiologi.

Berikut daftar KLB campak di Indonesia yang dihimpun Kemenkes:

1. Provinsi Sumatera Barat Kabupaten Tanah Datar (2 kasus campak) Kabupaten Agam (3 kasus campak) Kota Bukittinggi (11 kasus campak) Kota Pariaman (KLB ke-1, 2 kasus campak) Kota Pariaman (KLB ke-2, 3 kasus campak) Kabupaten Pasaman Barat (7 kasus) Kabupaten Solok (2 kasus) Kota Padang (4 kasus) Kabupaten Agam (KLB ke-2, 3 kasus campak) Kabupaten Agam (KLB ke-3, 3 campak) Kabupaten Agam (KLB ke-4, 7 kasus campak) Kota Padang (KLB ke-2, 2 kasus campak) Kota Padang (KLB ke-3, 2 kasus campak) Kota Padang (KLB ke-4, 2 kasus campak) Kota Padang (KLB ke-5, 2 kasus campak) Kota Padang (KLB ke-6, 2 kasus campak) Kota Padang (KLB ke-7, 2 kasus campak) Padang Pariaman (2 kasus) Solok (KLB ke-2, 2 kasus) Kota Sawah lunto (3 kasus) Kota Padang (KLB ke-8, 2 kasus ) Kota Padang Panjang (KLB ke-1, 2 kasus) Kota Padang Panjang (KLB ke-2, 2 kasus)

2. Provinsi Aceh Kabupaten Bireun

3. Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Tapanuli Tengah (3 kasus) Kota Sibolga (6 kasus) Kota Medan (KLB ke-1, 3 kasus) Kota Medan (KLB ke-2, 5 kasus) Kota Medan (KLB ke-3, 2 kasus) Kota Medan (KLB ke-4, 2 kasus) Kabupaten Batu Barat (2 kasus) Kabupaten Sedang Bedagai (2 kasus)

4. Provinsi Jambi Bungo (5 kasus) Tanjab Barat (5 kasus)

5. Provinsi Banten Lebak (3 kasus) Serang (3 kasus) Kota Serang (3 kasus) Pandeglang (KLB ke-1, 8 kasus) Pandeglang (KLB ke-2, 10 kasus) Pandeglang (KLB ke-3, 2 kasus) Serang (KLB ke-2) Serang (KLB ke-3)

6. Provinsi Jawa Barat Bogor (6 kasus) Bandung Barat (2 kasus)

7. Provinsi Jawa Tengah Sukoharjo Boyolali

8. Provinsi Jawa Timur (KLB mix campak-rubella) Sampang Pamekasan Bangkalan Sumenep

9. Provinsi Kalimantan Utara Kabupaten Nunukan

10. Provinsi NTT Kabupaten Sumba Timur (2 kasus)

11. Provinsi Papua Kabupaten Mimika

12. Provinsi Riau Kota Pekanbaru (5 campak) Kota Dumai (KLB ke-1, 2 campak) Kota Dumai (KLB ke-2, 2 campak)

Obat sakit campak pada anak

Dilansir dari website RS Mitra Keluarga, obat sakit campak pada anak-anak tergantung pada gejala. Selain itu, obat sakit campak pada anak juga memperhatikan usia, dan kesehatan anak secara menyeluruh, hingga seberapa parah kondisinya.

Tujuan pemberian obat sakit campak pada anak untuk membantu meringankan gejala. Oleh karena itu, WHO, tidak ada obat khusus untuk sakit campak pada anak.

Namun, komplikasi parah dari campak dapat dikurangi melalui perawatan suportif, meliputi:

  • Perbanyak istirahat. Usahakan menghindari kontak dengan lingkungan sekitar untuk mencegah penularannya.
  • Pastikan asupan makanan bergizi seimbang, seperti buah dan sayuran yang banyak mengandung vitamin sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
  • Minum banyak air putih untuk memastikan tidak kekurangan cairan. WHO menganjurkan pasien campak meminum larutan rehidrasi oral yang bertujuan menggantikan cairan dan elemen penting lainnya yang hilang melalui diare atau muntah.
  • Konsumsi obat pereda nyeri.
  • Semua anak yang didiagnosis campak disarankan untuk menerima dua dosis suplemen vitamin A, yang diberikan dalam interval 24 jam. Tujuannya untuk  mengembalikan kadar vitamin A yang rendah selama campak yang terjadi bahkan pada anak-anak yang bergizi baik. Suplemen vitamin A juga telah terbukti mengurangi jumlah kematian akibat campak.

Tanda-tanda penyakit campak akan sembuh

Dilansir dari Kompas.com, pakar penyakit menular Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, Sp. A, Subsp. I.P.T., M.TropPaed menjelaskan, penyakit campak biasanya sembuh setelah tujuh hari. “Pasien umumnya sembuh setelah satu minggu sejak demam,” jelas Hinky, dikutip dari Antara, Jumat (27/1/2022).

Hinky menyebutkan, ada beberapa tanda-tanda penyakit campak akan sembuh. Tanda-tanda penyakit campak akan sembuh antara lain:

  • Suhu demam berangsur-angsur turun
  • Bercak-bercak merah atau ruam berubah warna menjadi cokelat gelap, agak bersisik, dan mengelupas
  • Nafsu makan kembali meningkat
  • Tubuh kembali aktif seperti sebelum sakit

"Setelah demam mulai turun, kalau komplikasi tidak terjadi atau penderita dapat ditangani, itu tanda-tanda campak akan sembuh. Jadi, kira-kira seminggu sakitnya," kata Hinky.

Selain memberikan penanganan yang tepat, perlu diingat juga, penyakit ini bisa dicegah dan diminimalkan risiko infeksinya dengan imunisasi campak.

Itulah gejala campak dan tanda-tanda penyakit campak pada anak akan sembuh. Segera hubungi dokter jika anak tak kunjung sembuh dari campak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×