Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya, dinyatakan positif virus corona atau Covid-19, Sabtu (17/4). Kabar ini ramai dibicarakan, sebab diketahui Atalia sudah menerima dua dosis vaksin.
Tidak sendiri, kasus semacam ini juga dialami oleh beberapa pejabat lain. Misalnya, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah yang terkonfirmasi positif Covid-19 di awal Maret 2021, padahal dirinya telah menerima dua dosis vaksin.
Mengutip catatan Kontan.co.id dari Kompas.com sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Nadia Tarmizi mengungkapkan, vaksin Covid-19 memang tidak melindungi diri dari penularan. Vaksin tersebut berfungsi menciptakan kekebalan, sehingga tubuh tidak menjadi sakit akibat Covid-19.
"Kedua (dosis) vaksin akan melindungi kita dari menjadi sakit Covid-19, tetapi tidak melindungi dari penularan," kata Nadia seperti yang dikutip Kontan.co.id, Senin (19/4). Menurut dia, semua orang yang telah divaksin Covid-19 dapat tertular virus jika tidak mematuhi protokol kesehatan.
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Senin (19/4): Tambah 4.952 kasus, ingat jaga jarak
Berkaca dari pengalaman tersebut, Sekretaris Perusahaan PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) Alia Dewi mengungkapkan, pihaknya masih akan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan kebijakan pemerintah ketika seluruh karyawannya telah menerima vaksin nantinya. "Pertama-tama yang kami jadikan pertimbangan adalah kebijakan pemerintah. Ini karena kami memahami, vaksin bukan berarti pandemi sudah selesai," ujar Alia kepada Kontan.co.id, Senin (19/4).
Dia menambahkan, ketika pemerintah menyatakan pandemi usai dan aktivitas kembali normal, hal inilah yang dijadikan dasar bagi TCID untuk mengambil langkah selanjutnya.
Oleh karena itu, walau karyawan dan manajemen TCID nantinya sudah menerima dua dosis vaksinasi, Tim Gugus Tugas Internal TCID masih tetap aktif bertugas dan memastikan penerapan protokol kesehatan berjalan. Di antaranya, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas (5M).
Baca Juga: Pemerintah kembali perpanjang PPKM mikro hingga 3 Mei, berlaku di 25 provinsi
Senada, Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Tilaar mengungkapkan, pihaknya tetap gencar mensosialisasikan dan menerapkan protokol kesehatan melalui Departemen Health,Safety, Environment termasuk protokol kesehatan 5M. Walau demikian, Bryan mengaku, perusahaan akan menerapkan work from office (WFO) secara penuh ketika seluruh karyawan telah menerima dua kali dosis vaksin.
"Tetapi, cara duduk kerjanya akan kami atur berjarak sesuai protokol kesehatan. Sebab, sektor kami termasuk essential," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (19/4).
Asal tahu saja, saat PSBB diterapkan, MBTO mengkombinasikan WFO dan work from home (WFH) dengan protokol kesehatan yang ketat. Menurut catatan Kontan.co.id sebelumnya, sehari-hari tidak lebih dari 50% karyawan yang hadir di kantor untuk bekerja.
Baca Juga: Kunjungan turis asing ke Indonesia kembali dibuka pada Juni-Juli 2021
Keputusan WFO secara penuh ini berdasar survei yang dilakukan secara internal, bahwa cara kerja WFH kurang efektif karena banyak distraksi. Salah satunya, tidak stabilnya koneksi internet masing-masing karyawan yang menghambat pekerjaan.
Bryan menambahkan, penerapan protokol kesehatan tetap akan ketat diterapkan hingga pemerintah yang berwenang menyatakan pandemi Covid-19 telah selesai. Hal ini juga dijalankan oleh Bryan dalam kehidupannya sehari-hari.
"Divaksin dengan merek apa saja, ya tetap protokol kesehatan ketat sampai pandemi dinyatakan selesai," imbuh dia. Bryan dan jajaran manajemen pun rajin melakukan swab antigen agar kondisi kesehatan terpantau setiap waktu.
Baca Juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19, Senin (19/4): Dosis 1= 10.966.934 dan Dosis 2= 6.050.732
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News