kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,84   -10,68   -1.14%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vaksinasi itu ibarat berinvestasi


Jumat, 15 April 2016 / 15:28 WIB
Vaksinasi itu ibarat berinvestasi


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Ruisa Khoiriyah

JAKARTA.

Imunisasi atau vaksinasi di Indonesia sejatinya bukan hal baru. Bila Anda ingat, di masa kejayaan Pos Layanan Terpadu (Posyandu), imunisasi begitu digalakkan di masyarakat. Namun, pasca reformasi, gaung Posyandu sedikit berkurang. Berbarengan dengan itu, di masyarakat muncul beragam pemikiran tentang pro kontra vaksinasi atau imunisasi. Ada kalangan yang menilai imunisasi atau vaksinasi hanyalah mencari gara-gara karena tubuh anak dimasukkan virus. Benarkah demikian?

Johannes Ridwan, dokter anak yang berpraktik di Serpong, Tangerang, menjelaskan, vaksinasi merupakan suatu langkah pemberian virus ke dalam tubuh untuk menciptakan kekebalan. Namun, virus itu sudah dilemahkan sehingga tubuh bisa membangun kekebalan apabila kelak virus yang sama hendak menyerang. "Memang tidak ada jaminan 100% bakal kebal, tapi ikhtiar pencegahan masih lebih baik daripada upaya kuratif atau menyembuhkan setelah terserang virus," jelas dia kepada Tabloid KONTAN, Jumat siang (15/4).

Lantas, mengapa masih banyak kalangan yang menilai vaksinasi adalah langkah berbahaya? Johannes berpendapat, pikiran seperti itu muncul karena menilai tubuh diberi virus sehingga justru akan sakit. Padahal, melalui cara vaksinasilah kekebalan tubuh akan terbangun. Tentu saja ditambah dengan upaya preventif lain seperti menjaga kebersihan, memastikan gizi yang terbaik untuk tubuh, dan lain sebagainya. "Vaksinasi ibarat investasi, lebih banyak untung ketimbang ruginya," tegas Johannes.

Di Indonesia, beberapa jenis vaksinasi sudah mendapat subsidi pemerintah sehingga harganya cukup terjangkau dan sifatnya wajib. Antara lain BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis, dan lain-lain. Adapun yang masih belum disubsidi tetapi disarankan oleh para dokter anak adalah Rotavirus, PCV, Influenza, dan sebagainya. Anak-anak perlu mendapat vaksinasi karena sistem kekebalan tubuh anak belum terbangun sempurna mengingat usia yang masih sangat muda.

Imunisasi atau vaksinasi anak bisa Anda lakukan di Puskesmas atau Posyandu tanpa biaya! Adapun di rumahsakit, praktik dokter anak atau bidan, Anda harus merogoh kocek. Nah, tunggu apa lagi? Sudahkan anak Anda mendapat imunisasi?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×