Sumber: Kementerian Kesehatan RI,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Program vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster sudah berlangsung sejak Rabu, 12 Januari 2022. Ada tiga vaksin Covid-19 yang dipakai untuk vaksinasi booster yakni Astrazeneca, Moderna, dan Pfizer. Apa efek samping vaksin Covid-19 dengan Astrazeneca, Moderna, dan Pfizer?
Vaksin Covid-19 Astrazeneca, Moderna dan Pfizer sudah mendapat izin Badan pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk vaksinasi booster. Selain itu, BPOM juga memberi izin penggunaan vaksin Covid-19 buatan Sinovac dan Zifivax untuk vaksinasi booster. Namun pemerintah mengutamakan penggunaan vaksin Sinovac untuk vaksinasi anak-anak 6-11 tahun.
Terkait vaksin Covid-19 booster, Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menerbitkan surat edaran yang ditujukan kepada dinas kesehatan provinsi, kabupaten, dan direktur rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan vaksinasi booster.
Surat Edaran tersebut bernomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (Booster).
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan hasil studi menunjukkan telah terjadi penurunan antibodi pada 6 bulan setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis primer lengkap, sehingga dibutuhkan pemberian dosis lanjutan atau booster untuk meningkatkan proteksi individu terutama pada kelompok masyarakat rentan.
Baca Juga: Menteri Luhut Prediksi Puncak Covid-19 Omicron Maret 2022, Ini Gejala & Masa Inkubasi
Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) menganjurkan pemberian vaksinasi booster untuk memperbaiki efektivitas vaksin yang telah menurun.
''Vaksinasi booster adalah vaksinasi COVID-19 setelah seseorang mendapat vaksinasi primer dosis Lengkap yang ditujukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan,'' katanya Kamis (13/1) di Jakarta.
Syarat penerima vaksin Covid-19 booster
Vaksin Covid-19booster diselenggarakan oleh Pemerintah dengan sasaran masyarakat usia 18 tahun ke atas dengan prioritas kelompok Lansia dan penderita imunokompromais.
Pelaksanaan vaksin Covid-19 booster bagi sasaran Lansia dapat dilaksanakan secara serentak di seluruh kabupaten/kota. Sementara vaksin Covid-19 untuk non Lansia dilaksanakan di kabupaten/kota yang sudah mencapai cakupan dosis 1 total minimal 70% dan cakupan dosis 1 lansia minimal 60%.
Calon penerima vaksin Covid-19 booster harus menunjukkan NIK dengan membawa KTP/KK. Penerima vaksin Covid-19 booster bisa juga mendaftar melalui aplikasi Peduli Lindungi.
Penerima vaksin Covid-19 booster berusia 18 tahun ke atas dan telah mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap minimal 6 bulan sebelumnya.
Vaksinasi booster dilakukan melalui dua mekanisme yaitu mekanisme Homolog, yaitu pemberian vaksin booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya. Sementara itu, mekanisme Heterolog, yaitu pemberian vaksin booster dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.
Jenis vaksin Covid-19 booster
Jenis vaksin Covid-19 booster yang digunakan antara lain, untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac maka diberikan vaksin AstraZeneca, separuh dosis (0,25 ml), atau vaksin Pfizer, separuh dosis (0,15 ml).
Untuk sasaran dengan dosis primer AstraZeneca maka diberikan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml), atau vaksin Pfizer, separuh dosis(0,15 ml).
Penyuntikan dilakukan secara intramuskular di lengan atas. Penyuntikan half dose dilakukan dengan menggunakan jarum suntik sekali pakai 0,3 ml yang telah diberikan tanda ukuran dosis 0,15 ml dan 0,25 ml. Bagi daerah yang belum menerima jarum suntik sekali pakai ini, maka dapat memanfaatkan yang tersedia.
Bagi ibu hamil, penggunaan vaksin mengacu pada Surat Edaran nomor HK.02.01/1/2007/2021 tentang Vaksinasi Covid-19 bagi Ibu Hamil dan penyesuaian skrining dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Pelaksanaan kegiatan vaksinasi booster dilakukan di Puskesmas, rumah sakit milik pemerintah dan pemerintah daerah maupun pos pelayanan vaksinasi yang dikoordinasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi atau Kabupaten/Kota.
Vaksinasi booster dapat dilaksanakan bersamaan dengan vaksinasi primer, dengan vaksinator yang berbeda. Dahulukan penggunaan vaksin yang sudah dekat masa kadaluarsa terlebih dahulu.
Efek samping vaksin Covid-19
Dilansir dari Kompas.com, sebuah studi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang diterbitkan pada bulan Oktober mengungkap sejumlah efek samping vaksin Covid-19 booster menggunakan Pfizer dan Moderna.
Disebutkan, efek samping dari vaksin Covid-19 booster Pfizer dan Moderna mirip dengan yang terlihat pada vaksin utama. Hal ini terlihat dari sakit lengan dan sakit kepala ringan sampai sedang, nyeri otot, kedinginan, kelelahan, demam, dan nyeri sendi.
Menurut laporan yang akan segera diterbitkan di British Medical Journal, semua efek samping vaksin Covid-19 booster pun bersifat sementara. Selain itu, efek samping vaksin Covid-19 booster ini secara umum, dapat ditoleransi dengan baik oleh para penerimannya.
Sementara itu, menurut William Schaffner -profesor kedokteran pencegahan dan penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine, ada orang yang memiliki lebih sedikit atau lebih banyak efek samping vaksin Covid-19 booster, dibanding suntikan utama.
Sementara itu, Beth Oller -dokter keluarga yang berpraktik di Stockton, Kansas, AS, mengatakan, sebagian besar efek samping yang dia temukan adalah sakit lengan. Kendati demikian, Dr. Schaffner mengungkapkan, reaksinya terhadap vaksin Covid-19 booster yang dia alami sedikit lebih buruk dari injeksi sebelumnya.
Dia mengaku, lengannya sakit selama tiga hari, bukan dua hari serpeti pada injeksi utama. Kondisi yang lantas membuatnya tidur lebih awal dari biasanya. Efek samping serius jarang terjadi Memang, sebelumnya ada beberapa laporan tentang beberapa efek samping yang serius seperti anafilaksis (reaksi alergi yang terkadang mengancam jiwa) dan pembekuan darah pada vaksin Covid-19 awal.
Tetapi, kondisi ini sangat jarang terjadi. CDC pun memperkirakan bahwa anafilaksis terjadi pada tidak lebih dari 2-5 orang per satu juta jiwa saat vaksin awal. Sementara itu, sebuah studi pada Desember 2021 yang diterbitkan di The Lancet menyebut, sekitar lima persen penerima vaksin mengalami reaksi serius.
Namun, reaksi itu terbatas pada efek samping umum, seperti kedinginan dan kelelahan. “Kami tidak mendengar salah satu dari efek samping serius ini meningkat karena booster,” kata Direktur Eksekutif Pengendalian Infeksi di AdventHealth -sistem layanan kesehatan yang beroperasi di 10 negara bagian AS- Vincent Hsu.
Berikut rincian efek samping vaksin Covid-19 booster, dilansir dari Kompas.com
- Efek samping vaksin Covid-19 booster Pfizer
Vaksin Covid-19 booster Pfizer diberikan sebanyak setengah dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dan dikhususkan untuk usia 18 ke atas.
Peningkatan nilai titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster/dosis lanjutan dibandingkan 28 hari setelah vaksinasi primer sebesar 3,29 kali.
Efek samping vaksin Covid-19 booster Pfizer adalah:
- Nyeri pada tempat suntikan
- Kelelahan
- Nyeri kepala
- Sakit otot
- Nyeri sendi
- Demam
- Efek samping vaksin Covid-19 booster Astrazeneca
Vaksin Covid-19 booster AstraZeneca dapat diberikan setengah dosis minimal setelah 6 bulan vaksinasi lengkap dan khusus untuk usia 18 tahun ke atas.
Booster AztraZeneca juga meningkatkan nilai titer antibodi IgG dari 1.792 menjadi 3.746. Efek samping paling umum dari vaksin Covid-19 booster Astrazeneca adalah:
- Nyeri pada bekas suntikan
- Tidak enak badan
- Merasa lelah
- Menggigil atau demam
- Sakit kepala
- Mual
- Nyeri sendi
- Efek samping vaksin Covid-19 booster Moderna
Vaksin Covid-19 booster ini diberikan setengah dosis setelah 6 bulan dosis lengkap dan khusus untuk 18 tahun ke atas. Kenaikan respons imun antibodi netralisasi mencapai 12,99 kali setelah pemberian dosis booster homolog vaksin Moderna.
Adapun efek samping vaksin Covid-19 booster Moderna adalah:
- Nyeri di tempat suntikan
- Demam
- Pegal
- Mual
Itulah informasi mengenai efek samping vaksin Covid-19 booster menggunakan Astrazeneca, Moderna dan Pfizer. Efek samping vaksin Covid-19 adalah hal wajar, tidak perlu ditakutkan.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News