kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

V BTS Positif Covid-19 dengan Gejala Sakit Tenggorokan, Simak Cara mengatasinya


Rabu, 16 Februari 2022 / 08:14 WIB
V BTS Positif Covid-19 dengan Gejala Sakit Tenggorokan, Simak Cara mengatasinya
ILUSTRASI. V BTS Positif Covid-19 dengan Gejala Sakit Tenggorokan, Simak Cara mengatasinya


Sumber: covid19.go.id,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Salah satu member BTS, V. V dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa (15/2/2022). V BTS positif Covid-19 dengan gejala sakit tenggorokan. Simak cara mengobati sakit tenggorokan yang merupakan gejala Covid-19.

Dilansir dari Kompas.com, agensi BTS, BIGHIT Music melalui pernyataan resminya yang dirilis lewat aplikasi Weverse mengabarkan V BTS positif Covid-19. "V mengunjungi rumah sakit setelah mengalami gejala sakit tenggorokan ringan. Hasil tes PCR-nya positif," bunyi pernyataan resmi tersebut dilansir Allkpop, Selasa.

Meski demikian, pemilik nama asli Kim Taehyung tersebut sudah menjalani vaksin lengkap. V BPTS dipastikan tidak mengalami gejala parah selain sakit tenggorokan dan demam ringan. "V menyelesaikan dua kali vaksinasi Covid-19 dan tidak menunjukkan gejala luar biasa selain demam ringan dan sakit tenggorokan," lanjut pernyataan tersebut.

V BTS terkonfirmasi positif Covid-19 tak lama setelah Jimin. Diketahui, Jimin saat ini sedang dalam masa pemulihan usai dinyatakan positif Covid-19 dan menjalani operasi usus buntu pada 30 Januari 2022. Sementara itu, enam anggota BTS lainnya menjalani tes di rumah dan dinyatakan negatif.

Dilansir dari Kompas.com, tenggorokan gatal atau sakit tenggorokan bisa menjadi gejala atau tanda pertama infeksi virus Covid-19 varian baru Omicron. Dilansir Everyday Health, Senin (7/2/2022), sakit tenggorokan muncul sebagai keluhan utama orang yang didiagnosis dengan Covid-19 Omicron.

"Tenggorokan yang sakit atau gatal yang mungkin telah kita abaikan beberapa bulan yang lalu karena bukan masalah besar sekarang mungkin merupakan tanda awal Omicron," kata asisten profesor kedokteran sekaligus dokter perawatan paru dan kritis di Johns Hopkins Medicine di Baltimore, Panagis Galiatsatos, MD.

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang 21 Februari, Ini Aturan Perjalanan Terbaru Wajib Dipatuhi

Berikut fakta-fakta sakit tenggorokan yang merupakan gejala Covid-19 Omicron:

1. Gejala awal Omicron

Sebuah penelitian yang dirilis 14 Januari oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris melihat prevalensi berbagai gejala yang dilaporkan oleh orang-orang yang melakukan tes PCR untuk mendeteksi Covid-19 Omicron. Analisis itu menemukan bahwa hilangnya rasa dan bau lebih jarang terjadi pada Omicron dibandingkan dengan Delta, sementara sakit tenggorokan lebih sering terjadi.

Menurut laporan tersebut, sakit tenggorokan terdaftar sebagai gejala pada 53 persen kasus Covid-19 Omicron, sedangkan hanya 34 persen orang dengan Delta yang mengalami sakit tenggorokan. Akan tetapi, meski ini adalah gejala awal yang dominan, tidak setiap pasien Omicron mengikuti pola gejala yang sama.

2. Virus Omicron lebih banyak di saluran pernapasan atas

Tidak seperti varian Delta, Covid-19 Omicron lebih mungkin mengisi sistem pernapasan bagian atas. “Ini adalah pergeseran dari varian sebelumnya yang direplikasi di saluran pernapasan bagian bawah, di paru-paru,” kata Galiatsatos.

Penyebabnya adalah banyaknya mutasi yang dihasilkan oleh varian ini, yakni sekitar 50 mutasi. Prevalensi Omicron di saluran udara bagian atas dapat menjelaskan mengapa varian ini lebih sering menyebabkan tenggorokan gatal atau sakit. “Jika virus menempel di sistem pernapasan bagian atas, mungkin lebih mudah bagi orang yang terinfeksi untuk menghirupnya, dan lebih mudah menyebar dari orang ke orang,” ungkap Galiatsatos.

3. Orang yang sudah dan belum divaksin bisa mengalami ini

Jika Anda terkena Covid-19 sekarang, ada kemungkinan Anda akan mengalami sakit tenggorokan, terlepas dari apakah Anda divaksinasi atau tidak. “Gejala nonspesifik, seperti sakit tenggorokan dan pilek, terjadi kurang lebih sama pada individu yang divaksinasi dan tidak divaksinasi,” ujar Galiatsatos.

Spesialis penyakit menular dan profesor kedokteran klinis di NYU Langone Health di New York City, Scott Weisenberg, MD, mengatakan bahwa perbedaan utama antara yang divaksinasi dan tidak divaksinasi adalah bahwa risiko penyakit parah jauh lebih tinggi pada yang tidak divaksinasi.

Sementara itu, menurut asisten profesor dan dokter pengobatan darurat di Columbia University Medical Center di New York City, Craig Spencer, MD, orang yang tidak divaksinasi cenderung memiliki gejala yang lebih parah atau perjalanan Covid-19 yang lebih berbahaya, sedangkan pasien yang divaksinasi bergejala ringan.

“Secara ringan maksud saya kebanyakan sakit tenggorokan. Banyak sakit tenggorokan. Juga beberapa kelelahan, mungkin beberapa nyeri otot. Tidak ada kesulitan bernafas. Tidak ada sesak nafas. Semua sedikit tidak nyaman, tapi baik-baik saja,” kata Dr. Spencer.

Dia mengatakan, pernah melihat pasien yang tidak divaksinasi memiliki gejala sakit tenggorokan selama 10 hingga 14 hari, sedangkan untuk orang yang divaksinasi biasanya membaik dalam seminggu.

4. Untuk membuktikannya harus dites

Sakit tenggorokan tidak selalu menjadi gejala Covid-19 Omicron. Sakit tenggorokan juga bisa disebabkan oleh pilek, flu, atau radang tenggorokan. Menurut R. Scott McClelland, MD, MPH, seorang profesor kedokteran, epidemiologi, dan kesehatan global dan dokter klinis penyakit menular di UW Medicine di Seattle, tidak ada cara untuk mengetahui jenis infeksi apa yang Anda miliki tanpa pengujian atau testing.

Namun jika seseorang sakit tenggorokan, harus diasumsikan Covid-19 sampai dibuktikan itu bukan Covid-19. "Orang yang memiliki gejala seperti flu atau pilek harus berasumsi bahwa mereka menderita Covid-19 sampai terbukti sebaliknya," ujar komisaris Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago, Allison Arwady, MD.

Dia menyarankan, sebaiknya jika seseorang sakit tenggorokan segera lakukan testing.

Cara meredakan sakit tenggorokan

Menurut Galiatsatos, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan sakit tenggorokan akibat Covid-19, tetapi ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan Anda. “Untuk menghilangkan gejala, adalah tepat untuk menggunakan pereda nyeri, asetaminofen bekerja dengan baik. Penting juga untuk tetap terhidrasi dengan baik,” kata Galiatsatos.

Selain itu, pengobatan sederhana juga bisa membantu menurut Penn Medicine. Berkumur dengan air garam atau minum air hangat atau teh yang dicampur dengan madu atau air hangat dengan jus lemon semuanya bisa meredakan rasa sakit.

Itulah cara mengatasi sakit tenggorokan gejala Covid-19 seperti yang dialami V BTS. Jika mengalami sakit tenggorokan, segera isolasi mandiri lalu lakukan tes untuk deteksi Covid-19.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×